Konflik Sosial Dalam Novel Helen dan Sukanta Karya Pidi Baiq
Abstract
Sebagai karya sastra yang lahir di era globalisasi, novel Helen dan Sukanta
karya Pidi Baiq sangat relevan untuk dikaji dan diteliti. karya sastra yang
dihasilkan mengungkapkan kejadian-kejadian yang dialami oleh manusia pada
zaman kolonial Belanda .
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk-bentuk konflik
sosial dalam novel Helen dan Sukanta karya Pidi Baiq, (2) faktor penyebab
terjadinya konflik sosial dalam novel Helen dan Sukanta karya Pidi Baiq, dan (3)
cara tokoh menyelesaikan konflik sosial dalam novel Helen dan Sukanta.
penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dan data
penelitian diperoleh dari teks novel Helen dan Sukanta karya Pidi Baiq dengan
jumlah halaman 362 yang diterbitkan oleh The Panasdalam Publishing Bandung
pada tahun 2019.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif, yaitu penelitian yang berusaha mengumpulkan data menurut faktorfaktor yang menjadi pendukung objek penelitian. penelitian ini juga menggunakan
pendekatan sosiologi sastra. Dimana sosiologi sastra merupakan penelitian
terhadap karya sastra dengan memepertimbangkan keterlibatan struktur sosial.
Dalam penelitian ini status peneliti adalah instrument kunci. Intrumen utama
dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan alat berupa korpus
data. pengumpulan data dilakukan dengan (membaca karya sastra yang telah
ditentukan sebagai objek peneltian yaitu novel Helen dan Sukanta karya Pidi
Baiq. (2) Menandai bagian-bagian yang telah diteliti sesuai tujuan penelitian
dalam novel Helen dan Sukanta karya Pidi Baiq. (3) Mencatat data-data yang
sesuai dengan tujuan penelitian yang tedapat dalam novel Helen dan Sukanta
karya Pidi Baiq. Selanjunya, tahapan yang digunakan dalam penelitian yaitu: (1)
persiapan, (2) pelaksanaan, dan (3) penyelesaian.
2
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada novel Helen dan Sukanta
terdapat konflik sosial di antaranya: konflik pribadi ( konflik dengan diri sendiri
dan konflik dengan keluarganya), konflik rasial, dan konflik kelas sosial.
kemudian terdapat faktor penyebab terjadinya konflik sosial dalam novel Helen
dan Sukanta karya Pidi Baiq di antaranya: faktor budaya, faktor diskriminasi.
Serta terdapat cara penyelesaian tokoh menyelesaikan konflik sosial dalam novel
Helen dan Sukanta karya Pidi Baiq. yakni: Helen dan Ukan bersatu, saling
menerima dan menghargai, dan Helen pindah ke Belanda.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut sesuai dengan konflik sosial, saran
yang penulis sampaikan adalah supaya para mahasiswa khususnya pada Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam melakukan penelitian lanjutan dari
representasi konflik sosial lainnya, bisa menemukan atau menambah pengetahuan
dan keragaman karya sastra novel yang sejenis dengan penelitian ini tetapi dari
sisi lain yang berbeda.