dc.description.abstract | Bawang prei atau bawang daun (Allium fistulosum L.) merupakan jenis
komoditas sayuran potensial dan layak dikembangkan secara intensif dalam skala
agribisnis. Peningkatan kebutuhan terhadap produksi pertanian akibat peningkatan
jumlah penduduk di satu sisi, disisi lain semakin terbatasnya jumlah sumber daya
pertanian, menuntut perlunya optimalisasi seluruh sumber daya pertanian,
Pemberian unsur hara Zn mampu merangsang pertumbuhan vegetatif dan
pertumbuhan biji maupun buah.Pestisida yang paling banyak menyebabkan
kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan manusia adalah pestisida
sintetik golongan organoklorin.Potensi lokal yang dapat dioptimalkan dengan
mengembalikan fungsi tanah sebagai tempat tumbuh dan sumber hara bagi
tanaman.
Penelitiandidaerah Desa Kuwolu Mabul, Kabupaten Malang dan di
laboratorium terpaduUniversitas Islam Malang mulai November 2020. Penelitian
dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara
faktorial. Faktor pertama : Pemberian unsur Zn Terdiri dari Zo (kontrol) : tanpa
pemberian unsur Zn, Z1 : penambahan unsur Zn dosis 2 mg, Z2 : penambahan
unsur Zn dosis4 mg. Faktor kedua : Lama waktu induksi Siplo Terdiri dari S0
(kontrol) : tanpa induksi Siplo, S1 : lama induksi Siplo 30 menit, S2 : lama
induksi Siplo 60 menit. Penelitian ini terdiri dari 9 kombinasi perlakuan. Jumlah
tanaman sampling sebanyak 3 tanaman. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali,
sehingga jumlah total tanaman dalam penelitian adalah 91 tanaman.
Berdasarkan hasil dari penilitian yang telah dilakukan Perlakuan
kombinasi Z2S2 (pemberian Zn dosis4 mg dan induksi SIPLO selama 60 menit
memberikan hasil lebih baik yaitu 9,21 ton/ha sedang kontrol menghasilkan 7,34
ton/ha.bawang prei. Pemberian pupuk Zn (Z2=4 mg ) memperlihatkan hasil lebih
(47,37 gram/tanaman) dan berbeda nyata dengan Zo 46,47 gram per tanaman.
Perlakuan lama induksi siplo 30 menit (S1) dan 60 menit (S2) memperlihatkan
tidak ada perbedaan yang nyata dengan kontro | en_US |