dc.description.abstract | Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 November 2020 sampai
30 November 2020 di peternakan sapi perah bapak H.Kasikin Desa
Tanjungsari Kecamatan Taman, bapak H.Jamil Desa Cemengkalang
Kecamatan Sidoarjo, dan bapak H.Taslim Desa Prasung Kecamatan
Buduran. Analisa mikroba dan pH susu dilaksanakan di UPTD
Laboratorium Keswan Kesmavet Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten
Sidoarjo. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh hygiene
pemerahan terhadap jumlah cemaran mikroba dan pH susu sapi perah.
Materi yang digunakan adalah sapi perah 15 ekor. Pemilihan
sampel menggunakan teknik Puposive Sampling dengan kriteria bangsa
sapi PFH, laktasi ketiga, bulan laktasi ke 3-4, pakan rumput dan ampas
tahu. Metode Penelitian adalah eksperimental dengan 3 perlakuan dan 5
ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah P0= 10 kriteria pemerahan,
P1= 7 kriteria pemerahan, P2= 5 kriteria pemerahan. Analisa data
menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan untuk mengetahui
perbedaan perlakuan dilakukan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Variabel
yang diamati adalah jumlah mikroba dan nilai pH susu sapi perah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses hygiene pemerahan
berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap jumlah mikroba dan nilai pH susu.
Rata-rata jumlah mikroba (CFU/ml ) adalah P0= 3x104(a), P1= 1,5x105(a)
dan P2 yaitu 5,8x105(ab). Rata-rata nilai pH adalah P0= 6,72a
, P1= 6,96b
dan P2= 6,96b
.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan
hygiene pemerahan pada sapi perah mempengaruhi jumlah mikroba dan
pH susu. Hygiene pemerahan dengan minimal 5 kriteria pemerahan yaitu :
pembersihan kandang, pembersihan peralatan, menggunakan pelicin,
penuntasan pemerahan, serta pembersihan ambing dan puting jumlah
mikroba masih memenuhi Standar Nasional Indonesia yaitu 5,8 x 105
CFU/ml dengan nilai pH 6,96. Disarankan Peternak menerapkan prosedur
pemerahan sesuai standar kriteria hygiene pemerahan yang baik
setidaknya minimal pada 5 kriteria prosedur hygiene pemerahan | en_US |