Studi Komparasi Pendapatan Usahatani Kopi Arabika Yang Menjual Kopi Dalam Bentuk Gelondong Merah (Cherry Red) Dan Kopi Biji (Studi Kasus Desa Tambakasri Kecamatan Sumbermanjingwetan Kabupaten Malang)

Show simple item record

dc.contributor.author Mas’ud, Ali
dc.date.accessioned 2021-09-03T02:07:56Z
dc.date.available 2021-09-03T02:07:56Z
dc.date.issued 2021-01-27
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/1847
dc.description.abstract Petani kopi Desa Tambakasri sering menjual hasil panennya dengan 2 bentuk penjualan ada petani yang menjual buah gelondong merah dan kopi biji. Harga kopi yang dijual dalam bentuk biji dihargai dengan Rp20.000 – Rp22.000 dan harga yang ditawarkan jika kopi dijual merah sekitar Rp3.500 – Rp4.500. Petani yang menjual kopi dalam bentuk kopi biji memperoleh pendapatan yang lebih besar daripada petani yang menjual buah gelondong merah. Studiini bertujuan untuk 1). Mengetahui perbedaan pendapatan petani kopi yang menjual dalam bentuk buah gelondong merah dan kopi biji 2). Mengetahui efisiensi peralihan dari petani yang menjual buah gelondong merah ke kopi biji 3) Mengetahui nilai tambah dari petani yang mengolah kopi buah gelondong merah menjadi kopi biji 4). Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani yang menjual kopi buah gelondong merah dan kopi biji. Penentuan sampel dilakukan dengan metode cluster simple random sampling. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui perbedaan pendapatan petani yang menjual kopi buah gelondong merah dan kopi menggunakan analisis uji beda t. Untuk mengetahui efisien peralihan menggunakan analisis B/C Ratio dengan mengetahui pendapatan dan total biaya terlebih dahulu dan untuk mengetahui nilai tambah dari petani yang mengolah kopi buah gelondong merah menjadi kopi biji menggunakan analisis nilai tambah metode hayami. Sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani yang menjual kopi buah gelondong merah dan kopi biji menggunakan analisis Cobb Douglass Regresi Linear dengan memasukan variabel bebas yaitu biaya pajak (X1), biaya pupuk (X2), hasil produksi (X3), biaya obat-obatan pestisida (X4), dan biaya tenaga kerja (X5) dengan variabel tidak bebas yaitu pendapatan (Y). Hasil analis uji beda t menunjukan nilai signifikan 0,000 nilai ini lebih lebih kecil dari nilai signifikan 0,05 maka dapat diartikan varian dari penjualan menggunakan kopi biji dan buah gelondong merah heterogen. Berdasarkan ouput Independent equal assumed nilai sign 2 – tailed menunjukan nilai 0,013 lebih kecil dari 0,05 maka sebagaimana keputusan dalam uji independen t test dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata pendapatan petani yang menjual kopi dalam bentuk kopi biji dan buah gelondong merah. Peralihan usahatani dari penjual kopi dalam bentuk buah gelondong merah (cherry red) ke penjualan kopi biji sudah efisien dengan perolehan nilai B/C Ratio 2,8. Perolehan nilai tambah petani yang mengolah kopi gelondong merah (cherry red) ke bentuk kopi biji sebesar Rp3.000 setiap 1kg kopi biji. Nilai tambah tersebut dibagi kepada tenaga kerja sebesar Rp411,4 (13,7%) dan keuntungan petani sebesar Rp2.588,6 (86,6%). Dari hasil analisis Cobb Douglass regresi linear menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dari masing-masing kelompok penjualan buah gelondong merah dan kopi biji itu sama yaitu biaya pupuk (X2), hasil produksi (X3), dan biaya tenaga kerja (X4) en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Pendapatan en_US
dc.subject Perbedaan en_US
dc.title Studi Komparasi Pendapatan Usahatani Kopi Arabika Yang Menjual Kopi Dalam Bentuk Gelondong Merah (Cherry Red) Dan Kopi Biji (Studi Kasus Desa Tambakasri Kecamatan Sumbermanjingwetan Kabupaten Malang) en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account