Studi Komparasi Pendapatan Usahatani Kopi Arabika Yang Menjual Kopi Dalam Bentuk Gelondong Merah (Cherry Red) Dan Kopi Biji (Studi Kasus Desa Tambakasri Kecamatan Sumbermanjingwetan Kabupaten Malang)
Abstract
Petani kopi Desa Tambakasri sering menjual hasil panennya dengan 2 bentuk
penjualan ada petani yang menjual buah gelondong merah dan kopi biji. Harga kopi
yang dijual dalam bentuk biji dihargai dengan Rp20.000 – Rp22.000 dan harga
yang ditawarkan jika kopi dijual merah sekitar Rp3.500 – Rp4.500. Petani yang
menjual kopi dalam bentuk kopi biji memperoleh pendapatan yang lebih besar
daripada petani yang menjual buah gelondong merah. Studiini bertujuan untuk 1).
Mengetahui perbedaan pendapatan petani kopi yang menjual dalam bentuk buah
gelondong merah dan kopi biji 2). Mengetahui efisiensi peralihan dari petani yang
menjual buah gelondong merah ke kopi biji 3) Mengetahui nilai tambah dari petani
yang mengolah kopi buah gelondong merah menjadi kopi biji 4). Mengetahui faktor
– faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani yang menjual kopi buah
gelondong merah dan kopi biji. Penentuan sampel dilakukan dengan metode cluster
simple random sampling. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui
perbedaan pendapatan petani yang menjual kopi buah gelondong merah dan kopi
menggunakan analisis uji beda t. Untuk mengetahui efisien peralihan menggunakan
analisis B/C Ratio dengan mengetahui pendapatan dan total biaya terlebih dahulu
dan untuk mengetahui nilai tambah dari petani yang mengolah kopi buah gelondong
merah menjadi kopi biji menggunakan analisis nilai tambah metode hayami.
Sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
usahatani yang menjual kopi buah gelondong merah dan kopi biji menggunakan
analisis Cobb Douglass Regresi Linear dengan memasukan variabel bebas yaitu
biaya pajak (X1), biaya pupuk (X2), hasil produksi (X3), biaya obat-obatan
pestisida (X4), dan biaya tenaga kerja (X5) dengan variabel tidak bebas yaitu
pendapatan (Y). Hasil analis uji beda t menunjukan nilai signifikan 0,000 nilai ini
lebih lebih kecil dari nilai signifikan 0,05 maka dapat diartikan varian dari
penjualan menggunakan kopi biji dan buah gelondong merah heterogen.
Berdasarkan ouput Independent equal assumed nilai sign 2 – tailed menunjukan
nilai 0,013 lebih kecil dari 0,05 maka sebagaimana keputusan dalam uji independen
t test dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata pendapatan petani yang menjual kopi dalam bentuk kopi biji dan buah
gelondong merah. Peralihan usahatani dari penjual kopi dalam bentuk buah
gelondong merah (cherry red) ke penjualan kopi biji sudah efisien dengan perolehan
nilai B/C Ratio 2,8. Perolehan nilai tambah petani yang mengolah kopi gelondong
merah (cherry red) ke bentuk kopi biji sebesar Rp3.000 setiap 1kg kopi biji. Nilai
tambah tersebut dibagi kepada tenaga kerja sebesar Rp411,4 (13,7%) dan
keuntungan petani sebesar Rp2.588,6 (86,6%). Dari hasil analisis Cobb Douglass
regresi linear menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
dari masing-masing kelompok penjualan buah gelondong merah dan kopi biji itu
sama yaitu biaya pupuk (X2), hasil produksi (X3), dan biaya tenaga kerja (X4)