Potensi Tanaman Kangkung Darat (Ipomea Reptans) Dan Bayam Cabut (Amaranthus Tricolor L.) Sebagai Hiperakumulator Logam Berat Timbal (Pb) Terhadap Pertumbuhan Dan Akumulasinya

Show simple item record

dc.contributor.author Sisarti, Retno Dwi
dc.date.accessioned 2020-11-10T03:34:59Z
dc.date.available 2020-11-10T03:34:59Z
dc.date.issued 2020-05-18
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/236
dc.description.abstract Alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri merupakan awal terjadinya pencemaran lingkungan di areal pertanian. Pencemaran lingkungan pertanian menurunkan kualitas dan kuantitas produk pertanian. Kontaminasi logam berat merupakan salah satu masalah besar di lingkungan yang mengakibatkan akumulasi logam berat pada rantai makanan. Timbal merupakan salah satu pencemar yang bersifat toksik dan tergolong sebagai bahan yang beracun dan berbahaya. Fitoremediasi merupakan salah satu metode menggunakan tanaman untuk menyerap logam berat dan mentransformasi ke bagian jaringan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pertumbuhan dan akumulasi tanaman kangkung darat dan bayam cabut terhadap cekaman logam berat timbal dengan pemberian konsentrasi Pb yang berbeda. Penelitian dilakukan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian dilakukan pada bulan September-November 2019. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dan terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama, jenis tanaman yang terdiri dari dua level yaitu: T1 = Kangkung darat, T2 = Bayam cabut. Faktor Kedua, dosis timbal yang terdiri dari tiga level yaitu: D0 = tanpa pemberian timbal, D1 = 200 mg/kg Pb, D2 = 400 mg/kg Pb. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar, bobot kering, konsentrasi Pb di tanah, konsentrasi Pb di tajuk, konsentrasi Pb di akar dan TF (Translocation Factor). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf nyata 5%, dan apabila pada uji F menunjukkan pengaruh nyata, maka dilanjutkan uji BNT 5% untuk menentukan perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum aplikasi berbagai Konsentrasi timbal memperlihatkan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan translokasi Pb di tajuk dan akar tanaman kangkung dan tanaman bayam. Berdasarkan parameter pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun tertinggi terdapat pada perlakuan dengan pemberian konsentrasi timbal sebanyak 0 mg/kg Pb. Pemberian timbal dengan konsentrasi 400 mg/kg baik pada tanaman kangkung maupun tanaman bayam mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi lebih kerdil serta menghasilkan bobot segar dan bobot kering yang tidak seperti tanaman normal. Hasil menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi timbal yang diberikan maka pertumbuhan tanaman akan semakin terhambat. Serapan Pb di akar didapatkan bahwa tanaman bayam mengakumulasi logam berat Pb lebih banyak pada akar dibandingkan tanaman kangkung. Sedangkan tanaman kangkung mengakumulasi logam Pb lebih besar pada tajuk dibandingkan dengan tanaman bayam. Hasil perhitungan translocation factor (TF) pada tanaman kangkung yaitu 1,02 yang menunjukan tanaman kangkung memiliki mekanisme penyerapan logam secara fitoekstraksi dan 0,64 pada tanaman bayam yang menunjukan bahwa tanaman bayam memiliki mekanisme penyerapan logam timbal secara fitostabilisasi. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Kangkung Darat en_US
dc.subject Bayam Cabut en_US
dc.subject Hiperakumulator Logam Berat Timbal (Pb) en_US
dc.title Potensi Tanaman Kangkung Darat (Ipomea Reptans) Dan Bayam Cabut (Amaranthus Tricolor L.) Sebagai Hiperakumulator Logam Berat Timbal (Pb) Terhadap Pertumbuhan Dan Akumulasinya en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account