Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Menanam Benih padi Varietas Ciherang di Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo.
Abstract
Padi adalah tanaman yang istimewa karena tanaman padi mampu beradaptasi hampir pada semua lingkungan dari dataran rendah sampai dataran tinggi (2.000 mdpl), dari daerah yang bermusim tropis sampai daerah yang bermusim subtropis kecuali dataran benua Antartika (kutub), dari daerah basah (rawa-rawa), sampai daerah kering (padang pasir). Tanaman padi mempunyai banyak varietas unggul dan hibrida, varietas unggul dan hibrida memiliki gabah per malai antara 500-600, bahkan pada varietas tertentu dapat mencapai lebih dari 700 gabah per malai. Sampai tahun 2012, varietas padi unggul yang telah dilepas kementrian pertanian sudah mencapai 493 varietas yang tersebar di seluruh Indonesia. Varietas padi yang disebar tersebut terdiri dari padi sawah, padi rawa, dan padi gogo (Utama, M.Zulman Harja. 2015).
Benih padi varietas ciherang dilepas oleh kementrian pertanian pada tahun 2000, adalah salah satu benih padi yang banyak diminati oleh masyarakat karena mempunyai beberapa kelebihan. Beberapa kelebihan varietas ciherang adalah tahan terhadap wereng coklat biotipe 2, tahan terhadap hawar daun bakteri strain 3, serta dapat menghasilkan beras yang pulen dan enak, varietas ciherang berumur cukup singkat yaitu sekitar 116-125 hari, anjuran tanam pada sawah irigasi dataran rendah sampai ketinggian 500 mdpl, dengan rata-rata hasil 6,0 ton/ha, potensi hasil 8,5 ton/ha kg.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui karakteristik petani dan anggota keluarga petani yang menanam benih padi varietas ciherang. 2) Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam menanam padi (Oryza Sativa L.) benih varietas ciherang di Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu didasarkan atas pertimbangan berdasarkan kesesuaian karakteristik dan tujuan penelitian. Responden di ambil dari penduduk di Desa Prayungan sebanyak 1507 KK, dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dimana populasi memiliki strata secara proporsional (Sugiyono, 2009: 82). Responden dalam penelitian ini adalah petani yang menanam padi dengan varietas ciherang, Menthik Susu, Pandan Wangi, Cisokan, Merah Anoman dan Hitam Arang. Berdasarkan 6 (enam) kelompok tani tersebut, terdapat 164 petani padi. Penentuan jumlah sampel menggunakan Rumus Slovin. Rumus Slovin digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang sudah diketahui anggotanya yaitu 164 petani. sehingga didapatkan 41 responden. Data yang dikumpulkan merupakan data primer. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis statistika (regresi model logit).
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa Karakteristik petani berdasarkan umur yaitu rata-rata umur 50-59 tahun sebanyak 16 orang (39%), berpendidikan terakhir rata-rata sekolah dasar sebanyak 19 orang (46,4%), mempunyai pengalaman bertani rata-rata 20-29 tahun sebanyak 12 orang (29,3%), mempunyai luas garapan rata-rata 2.000-3.000 m² sebanyak 19 orang (46,4%), dengan jumlah anggota keluarga 3 yaitu sebanyak 21 orang (51,3%) dan anggota keluarga rata-rata berstatus anak sebanyak 90 orang (90,3%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 80 orang (62,5%), berumur rata-rata ≥ 40 tahun yaitu sebanyak 44 orang (34,3%), dan bekerja rata-rata bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 41 orang (32%).
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam menanam benih padi varietas ciherang di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo adalah variabel Promosi (X2), variabel Kualitas Produk (X3), dan variabel pengaruh lingkungan (X5), sedangkan variabel harga (X1) dan Pendapatan (X4) tidak berpengaruh terhadap keputusan petani dalam menanam benih padi varietas ciherang.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sehingga peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Berdasarkan di tempat penelitian, masih kurangnya kegiatan prmosi produk, sehingga untuk kedepanya lebih meningkatkan promosi mengenai keunggulan yang dimiliki oleh produk varietas ciherang kepada petani.
2. Kualitas pada produk varietas ciherang masih dianggap buruk oleh petani, sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas produk dengan terobosan varietas ciherang tahan terhadap penyakit penggerek dan hasil produksi yang melimpah.
3. Berdasarkan di tempat penelitian, Pengaruh lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan. Sehingga untuk kedepanya petani untuk lebih terbuka mengenai informasi terbaru varietas ciherang.
4. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel penelitian lain yang dapat berpengaruh terhadap keputusan petani, karena pada dasarnya keputusan petani untuk mengusahakan suatu jenis komoditi tertentu dipengaruhi banyak faktor, baik faktor internal dari dalam diri petani seperti tingkat pendidikan, pengalaman bertani, keanggotaan dalam kelompok tani, pendapatan, maupun faktor eksternal seperti bantuan pemerintah.
Kata Kunci : Petani, Agribisnis