Analisis Peran Kinerja Tenaga Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) Dalam Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan Petani di Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang
Abstract
Penyuluhan merupakan satu bagian dari upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraaan umum yang secara intern didalamnya terdapat suatu kandungan yang bermaksut untuk memenuhi hak asasi setiap warga Negara Indonesia. Sistem penyuluhan merupakan satu keharusan untuk dapat memenuhi keberhasilan suatu kinerja yang mempunyai tujuan utuk mencapai suatu keberhasilan dalam ketersediaan kebutuhan pangan, sandang dan papan serta bahan baku industry,sedangkan sumber daya manusia (SDM) di daerah Kecamatan Ampelgading masih banyaknya petani yang sudah lanjut usia sehingga tujuan penyuluh melakukan program kerja ketahanan pangan adalah untuk meningkatkan k emakmuran petani dan mengajarkan petani mengenai masalah masalah yang dihadapi petani saat dilapang.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan bagaimana peran penyuluh pertanian lapang (PPL) dalam upaya mendukung ketahanan pangan yang ada di Kecamatan Ampelgading.Untuk menganalisis bagaimana kinerja penyuluh pertanian lapang (PPL) dalam upaya mendukung ketahanan pangan yang ada di Kecamatan Ampelgading
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur pada bulan Desember 2020. Penentuan lokasi tersebut ditentukan secara purposive atau sengaja, dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan daerah yang cukup aktif dalam melaksanakan pertemuan penyuluhan pertanian lapang.
Dalam penelitian ini untuk dapat menjawab tujuan yang pertama peniliti mengunkanan metode analisis data diskripsif , dan untuk dapat menjawab tujuan penelitian yang kedua peneliti menggunakan metode analisis Korelasi Rank Spearman dengan pengolahan data yang menggunakan SPSS versi 22 dan QM for windows.
Dalam penelitian ini , pemilihan sampel dilakukan dengan metode secara random (acak) dengan menggunakan teknik sampel acak sederhana (simple random sampling). Sampel dalam penelitian ini adalah petugas penyuluh lapang (PPL) dengan jumlah anggota Penyuluh Pertanian Lapang dengan petani (kelompok tani Usaha Makmur) dalam satu wilayah binaan yaitu desa Lebakharjo yang berada di Kecamatan Ampelgading. Sampel yang diambil sebagai responden adalah dari anggota kelompok tani yang berjumlah 20 sampel dari petani.
kesimpulan dari pembahasan diatas bahwa dari kriteria peran Penyuluh Pertanian Lapang yang ada di Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:Sebagai variabel motivator dapat dinyatakan baik dengan rata-rata skor sebesar (1.89) bahwa petani setuju dengan adanya peran penyuluh sebagai motivator.Sebagai variabel inovator dapat dinyatakan baik dengan rata-rata skor sebesar (2.49) bahwa petani setuju dengan adanya peran penyuluh sebagai innovator.Sebagai variabel fasilitator dapat dinyatakan baik dengan rata-rata pencapaian skor sebesar (1.89) bahwa petani setuju dengan adanya peran penyuluh sebagai fasilitator.Sebagai variabel dapat dinyatakan komunikator baik dengan pencapaian skor rata-rata (2.22) bahwa petani setuju dengan adanya peran penyuluh sebagai komunikator.Jika dilihat dari kriteria kinerja penyuluh dan ketahanan pangan petani yang ada di Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:Sebagai Variabel Kinerja Penyuluh maka dapat dilihat jika rata-rata nilai skor sebesar (2.19) bahwa petani setuju jika kinerja petugas penyuluh sudah sudah tercapai walaupun belum maksimal.Sedangkan sebagai kriteria variable ketahanan pangan maka dapat di lihat dengan rata-rata nilai skor (1.73) maka petani setuju bahwa ketahanan pangan yang ada di Desa Lebakharjo telah dilaksanakan dan sudah mulai terwujud walaupun belum maksimal pencapaiannyaBerdasarkan analisis hubungan antara kinerja penyuluh dengan ketahanan pangan dapat diambil kesimpulan bahwa pengujian hubungan antara kinerja penyuluh dengan ketahanan pangan menghasilkan probabilitas sebesar 0.276, dinyatakan terdapat hubungan yang tidak signifikan antara kinerja penyuluh dengan ketahanan pangan.Koefisien korelasi sebesar 0.256 menunjukkan ada hubungan yang positif (searah) dan lemah.
Saran yang peneliti sampaikan khususnya kepada kelompok tani dan tim Penyuluh Pertanain Lapang (PPL) adalah:Untuk Tim Penyuluh Pertanian Lapang di Kecamatan Ampelgading khususnya dengan banyakanya potensi pertanian yang ada di Kecamatan Ampelgding ada baiknya jika penyuluh mulai mengembangkan kelembagaan-kelembagaan lainnya untuk menunjang petani dalam mengembangkan potensi yang ada supaya dapat membantu kesejahteraan keluarga petani dan dapat membantu dalam mewujudkan ketahanan pangan yang inggin dicapai.Bagi petani atau kelompok tani yang ada di Kecamatan Ampelgading seharusnya lebih proakif dalam menjalin kerjasama dengan petugas penyuluh pertanian lapang. Kontribusi dan partisipasi dari kelompok tani atau petani terhadap pengembangan kertahanan pangan sangatlah besar, terlebih untuk komoditas pangan, petani seharusnya juga berupaya mengatasi masalah-masalah yang muncul seperti kepemilikan modal yang kecil, kepemilikan lahan yang kecil, pengunaan teknologi yang rendah.