Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Kontekstual Siswa SMP Ditinjau dari Kemampuan Matematika
Abstract
Dalam pembelajaran matematika, kemampuan pemecahan masalah penting untuk diperhatikan. Pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai peserta didik setelah belajar matematika. Tujuan pembelajaran matematika dapat dicapai dengan baik apabila peserta didik memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik pula. Kemampuan pemecahan masalah kontekstual peserta didik dipengaruhi kemampuan matematika dan masalah kontekstual. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran matematika kemampuan matematika dan masalah kontekstual perlu diperhatikan. Kurangnya soal-soal non rutin (masalah) dalam buku sumber menjadi salah satu penyebab, guru masih terbiasa mengadopsi soal-soal yang terdapat pada buku sumber. Selain itu, pendekatan pembelajaran dengan metode ceramah masih mendominasi dari kegiatan pembelajaran matematika di SMP. Dalam pembelajaran SMP diperlukan pembelajaran yang mampu mendorong kemampuan pemecahan masalah siswa lebih baik, maka perlu menerapkan pembelajaran yang mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman, dan menekankan terhadap pengalaman serta keterlibatan peserta didik secara aktif dalam pemecahan masalah. Salah satu pembelajaran yang bisa dilakukan yaitu dengan menerapkan pendekatan pembelajaran matematika yang realistis/kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah kontekstual siswa SMP Negeri 3 Arjasa kelas VII di Kecamatan Kangayan pada materi bilangan. Dalam hal ini, siswa yang menjadi subjek penelitian yaitu satu siswa yang berkemampuan matematika tinggi, satu siswa yang berkemampuan matematika sedang, dan satu siswa yang berkemampuan matematika rendah. Secara umum hasil penelitian ini berupa deskripsi tentang kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan masalah kontekstual. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa siswa SMP Negeri 3 Arjasa kelas VII yang berkemampuan matematika tinggi mampu mencapai semua indikator pemecahan masalah yaitu memahami masalah, merencanakan masalah, menyelesaikan masalah, dan memeriksa kembali secara sistematis; siswa berkemampuan matematika sedang mampu mencapai 3 indikator pemecahan masalah yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, dan menyelesaikan masalah yang dilakukan secara sistematis; dan siswa yang berkemampuan matematika rendah hanya mampu memenuhi 2 indikator pemecahan masalah yaitu memahami masalah dan merencanakan penyelesaian masalah dengan sistematis.
Kata kunci: Pemecahan Masalah Kontekstual, Kemampuan Matematika