dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performan imunitas (leukosit, sel goblet dan ekspresi MMP-9) ayam jantan white leghorn pasca pemberian probiotik Bacillus subtilis. Metode penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkal (RAL). Sampel yang digunakan adalah 24 ekor ayam jantan white leghorn yang dibagi menjadi 4 perlakuan yang terdiri sebagai berikut: P0 : kontrol yang tidak diberikan perlakuan, P1: terdiri dari 6 ekor ayam jantan white leghorn yang diberikan probiotik Bacillus subtilis 2,5x106CFU/ hari/ekor, P2: terdiri dari 6 ekor ayam jantan white leghorn yang diberikan probiotik Bacillus subtilis 3,9x 107 CFU/ hari/ekor, P3: terdiri dari 6 ekor ayam jantan white leghorn yang diberikan probiotik Bacillus subtilis 5,3x108 CFU/ hari/ekor, variabel pada penelitian ini adalah : neutrofil, basofil, eusinofil, limfosit, monosit, sel goblet, ekspresi MMP-9 dan panjang vili usus. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan ditabulasi kemudian diolah menggunakan ANOVA dan dialanjutkan dengan uji Duncan’s untuk mengetahui kemaknaan dalam setiap kelompoknya. Hasil penelitian: Terdapat pengaruh (P<0,05) nilai neutrofil P0 : (45,5±7,0%), P1 (52,6±2,6%),P2 : (67,0±5,2%), P3 : (66,6±3,1%). Tidak terdapat pengaruh (P>0,05) nilai eusinofil P0: (3,3±1,03%), P1 : (0,5±0,836%), P2 : (1,0,0±0,8%), P3 : (0,8±0,9%). Tidak terdapat pengaruh (P>0,05) nilai basofil P0: (1±0,89%), P1: (1%±0,89%), P2: (1%±0,89%), P3: (1,3%±1,0%). Terdapat pengaruh (P<0,05) nilai limfosit P0: (23,3%±3,9%), P1 : (12,4%±2,2%). P2 : (30,6%±3,0%), P3 : (31,3±4,5%). Terdapat pengaruh (P<0,05) nilai monosit P0 : (12,5±1,8%), P1 : (12,4±2,2%), P2 : (18,5%±1,0%), P3 : (24,5%±2,2%). Terdapat pengaruh (P<0,05) jumlah sel goblet P0 : (506,16±38,45), P1 : (838,16±55,32), P2 : (796,83±77,32), P3 : (1468,50±214,60). Tidak terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) nilai panjang vili P0: (563,83 ±9,41 μm), P1: (574,16±12,18 μm), P2: (558,00±6,06 μm), P3 (627,83±119,35μm) dan Terdapat pengaruh (P<0,05) ekspresi MMP-9 P0: (1,50±1,04), P1: (2,16±1,72), P2: (3,66±1,21), P3: (4,33±0,81). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : Semakin meningkatnya dosis probiotik Bacillus subtilis cenderung meningkatkan rerata jumlah neutrofil,limfosit dan monosit, sel goblet dan ekspresi MMP-9 ayam jantan white leghorn.Semakin meningkatnya dosis probiotik Bacillus subtilis tidak mempengaruhi rerata eusinofil dan basofil. Semakin meningkatnya dosis probiotik Bacillus subtilis tidak mempengaruhi rerata panjang vili. Performan imunitas (leukosit, sel goblet dan MMP-9pada ayam jantan white leghorn dicapai pada pemmberian Bacillus subtilis 5,3x108 CFU/hari/ekor. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan mengenai mengapa Bacillus subtilis tidak dapat berpengaruh terhadap rerata panjang vili, eusinofil dan basofil ayam jantan white leghorn.Perlunya dilakukan penelitian mengenai probiotik Bacillus subtilis terhadap sitokin proinflamasi TNF-, IL-6 dan IL-1 serta perlunya dilakukan penelitian mengenai probiotik Bacillus subtilis terhadap histologi terhadap organ sistemik lainnya. Kata Kunci : Bacillus subtilis, Leukosit, MMP-9, Sel Goblet, Histologi usus. | en_US |