dc.description.abstract | Suatu bangsa dikatakan berkualitas apabila maju pendidikannya, karena pendidikan adalah penentu sebuah bangsa yang berkembang dan berkualitas. Komponen utama yang melekat pada pendidikan diantaranya adalah pemilihan metode pendidikan yang tepat, pendidik, peserta didik, serta sarana pendidikan yang sangat menunjang. Dalam proses pembelajaran peran pendidik sangatlah penting karena sebagai penentu tercapainya tujuan dalam suatu pembelajaran. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan manusia dengan tujuan meningkatkan kehidupan peserta didik yang lebih baik dalam masyarakat, agama, nusa, bangsa dan negara. Akan tetapi proses pembelajaram tersebut akan sangat sulit diterapkan secara merata oleh semua kalangan masyarakat Indonesia. Dimana sekarang ini tidak hanya bangsa Indonesia akan tetapi seluruh dunia sedang dilanda musibah, yakni Pandemi virus covid-19 atau yang dikenal dengan virus corona. Sebelum adanya pandemi covid-19, Menteri Pendidikan RI, Nadiem Makarim mencanangkan kebijakan Merdeka Belajar. Pemilihan dan penetapan model pembelajaran menjadi komponen penting dalam tercapainya tujuan pembelajaran, dimana dalam era merdeka belajar cenderung menjadikan suasana belajar yang bahagia tidak hanya untuk peserta didik saja namun pendidik dan juga orang tua juga merasakan suasana bahagia.
Dari latar belakang penelitian diatas maka peneliti merumuskan masalah yaitu mengenai Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Era Merdeka Belajar pada Masa Pandemi Covid-19 di SMA Islam Almaarif Singosari, Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Era Merdeka Belajar pada Masa Pandemi Covid-19 di SMA Islam Almaarif Singosari, dan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Era Merdeka Belajar pada Masa Pandemi Covid-19 di SMA Islam Almaarif Singosari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang Perencanaan, Pelaksanaan, dan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Era Merdeka Belajar pada Masa Pandemi Covid-19 di SMA Islam Almaarif Singosari.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas pemelitian dilakukan dengan jenis penelitian kualitatif. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan metode observasi, yaitu pengamatan yang merupakan aktivitas penelitian fenomena yang dilakukan secara sistematis, metode wawancara yang merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan jalan tanya jawab secara lisan dan tulisan dengan sumber penelitian, dan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat kabar, makalah, laporan-laporan, agenda dan sebagainya.
Dalam penelitian ini, Perencanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di era merdeka belajar pada masa pandemi covid-19 di SMA Islam Almaarif Singosari yakni melalui perencanaan dengan model pembelajaran luring (tatap muka) dan pembelajaran daring (online). Pembelajaran selama pandemi covid-19 terdiri dari pembuatan RPP pembelajaran luring dan daring dengan model satu lembar beserta lampiran sesuai nilai kebijakan merdeka belajar. Selain menyiapkan RPP, guru juga menyiapkan perangkat pembelajaran lainnya seperti: Silabus, Prota dan Promes yang disesuaikan dengan kurikulum. Kemudian membuat perencanaan media pembelajaran dan sumber belajar peserta didik.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di era merdeka belajar pada masa pandemi covid-19 di SMA Islam Almaarif Singosari yakni dengan pembelajaran luring (tatap muka) dan daring (online). Pembelajaran luring menggunakan metode Ceramah, Diskusi, dan tanya jawab dengan memanfaatkan media PPT maupun contoh bentuk video, penilaian diambil melalui tiga ranah, yakni kognitif diambil dari penugasan dan ujian, afektif diambil dari akhlak peserta didik kepada guru dan teman, absensi serta psikomotorik diambil dari keaktifan peserta didik saat diskusi berlangsung. Sedangkan pembelajaran daring menggunakan media aplikasi Google Classroom. Menggunakan metode Ceramah yang disampaikan dengan suara penjelasan guru melalui PPT, serta dengan memanfaatkan teknologi melalui video pembelajaran yang di uplod ke youtube. Penilaian diambil dari tiga ranah , pengetahuan melalui soal-soal yang dikirim di google classroom, sikap melalui pengamatan respon peserta didik saat di GC, absensi, serta deadline tugas. Untuk keterampilan melalui praktek maupun membuat sesuatu terkait materi pembahasan.
Sedangkan model pembelajaran yang diterapkan adalah Model pembelajaran Blended Learning, dimana dalam model pembelajaran ini menggabungkan dua pembelajaran, yakni pembelajaran tatap muka (Luring) dan pembelajaran online (Daring). Selain itu juga menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning, direct instruction (pembelajaran langsung), Inkuiry learning, dan cooperative learning. | en_US |