Show simple item record

dc.contributor.authorHaryadi, Eko
dc.date.accessioned2020-11-16T02:21:14Z
dc.date.available2020-11-16T02:21:14Z
dc.date.issued2020-07-16
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/317
dc.description.abstractEKO HARYADI. Pengaruh Tingkat Penggunan Daun Sengon (Albizzia falcataria) Teralkalinasi dan Terfermentasi Sebagai Bahan Pakan Itik Peranakan Peking Umur 22-45 Hari Terhadap Konsumsi Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Pakan. (Dibimbing Oleh Ir. Muhammad Farid Wadjdi, M.P Sebagai Pembimbing Utama dan Dr. Ir. Badat Muwakhid, M.P. Sebagai Pembimbing Anggota). Penelitian ini dilaksanakan di Kandang peternakan milik Bapak Supriadi Desa Plaosan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Tujuan penelitian ini untuk untuk menganalisis pengaruh tingkat penggunaan campuran daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi sebagai bahan pakan itik pedaging periode finisher. Kegunaan penelitian ini diharapkan memberikan pedoman dan informasi penggunaan daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi sebagai bahan pakan itik pedaging periode finisher. Bahan pakan yang digunakan adalah konsentrat 511, CP 144, jagung giling, pollard, dan daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi. Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, tiap ulangan terdiri dari 1 itik (penelitian) ditambah 4 itik dengan percobaan variabel lain. Perlakuan yang diberikan adalah R0 = 100% ransum tanpa ditambah daun sengon. R1 = 95% ransum ditambah 5% daun sengon. R2 = 90% ransum ditambah 10% daun sengon. R3 = 85% ransum ditambah 15% daun sengon. Variabel ang diamati pada penelitian ini adalah konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penggunaan daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi dalam pakan menunjukkan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan. Dari hasil diperoleh nilai rata – rata konsumsi pakan P0 = 4150,00 g/ekor. ; P1 = 4167,50 g/ekor. ; P2 = 4187,50 g/ekor. dan P3 = 4207,50 g/ekor. Pada pertambahan bobot badan menunjukan pengaruh tidak nyata (P>0,05). Nilai rata – rata pertambahan bobot badan yaitu P0 = 1238,25 g/ekor. ; P1 = 1212,00 g/ekor. ; P2 = 1203.500 g/ekor. ; P3 = 1173,75 g/ekor. Terhadap konversi pakan juga memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) dengan konversi pakan selama penelitian yaitu P0 = 3,35. ; P1 = 3,44. ; P2= 3,48. ; P3 = 3,59. Kesimpulan penggunan daun sengon (Albizzia falcataria) teralkalinasi dan terfermentasi Aspergillus niger sampai 15% dalam ransum masih memberikan pengaruh yang sama dengan ransum tanpa penambahan daun sengon.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectResearch Subject Categories::FORESTRY, AGRICULTURAL SCIENCES and LANDSCAPE PLANNING::Animal production::Animal nutrition and managementen_US
dc.subjectDaun Sengonen_US
dc.subjectKonversi Pakanen_US
dc.subjectPertambahan Bobot Badanen_US
dc.titlePengaruh Tingkat Penggunaan Daun Sengon (Albizzia falcataria) Teralkalinasi dan Terfermentasi sebagai Bahan Pakan Itik Peranakan Peking Umur 22-45 Hari terhadap Konsumsi Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Pakanen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record