dc.description.abstract | Kedelai (Glycine max (L) Merr.) merupakan komoditi setelah padi dan jagung yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan berperan penting sebagai bahan baku skala industri pangan maupun non pangan. Kebutuhan kedelai dari tahun ke tahun semakin meningkat, namun produksi kedelai di Indonesia semakin menurun. Rendahnya produksi kedelai dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah semakin menurunnya lahan produktif akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebih. Hal ini mempengaruhi tingkat kesuburan tanah, salah satu sifat tanah yang menunjang kesuburan adalah agregasi tanah tersebut. Upaya yang dilakukan adalah menggunakan pupuk hayati, salah satu formulasi pupuk hayati dapat diperoleh dari bahan pembawa vermiwash yaitu pupuk hayati VP3 yang mengandung 3 isolat bakteri 3 isolat bakteri tanah indigenus. Salah satunya bakteri eksopolisakarida yang dapat membantu memperbaiki agregasi tanah. Namun penggunaan pupuk hayati VP3 dosis rekomendasi di lapang dianggap seringkali mengalami hambatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman, sehingga upaya yang dilakukan adalah dengan peningkatan dosis dan penggunaan induksi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan dosis pupuk hayati VP3 dan lama induksi listrik terhadap agregasi tanah, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.
Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Griya Santa Universitas Brawijaya Malang dan Laboratorium Terpadu, Universitas Islam Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 13 perlakuan dan diulang 3 kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F taraf 5% (ANOVA). Jika terdapat pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test) taraf 5%. Parameter pengamatan yang diamati adalah: agregasi tanah, parameter pertumbuhan: tinggi tanaman dan luas daun, parameter hasil: jumlah bunga, total jumlah bunga, % bunga jadi polong, total jumlah polong, berat polong, berat kering panen biji, berat kering oven biji, berat 100 biji, berat kering brangkasan.
Hasil pada agregasi tanah perlakuan V1L2 (pupuk hayati 100% dan induksi listrik 60 menit) dan V2L1 (pupuk hayati 200% dan induksi listrik 30 menit) menunjukkan hasil dengan nilai rata-rata tinggi. Pada pertumbuhan tanaman kedelai perlakuan aplikasi pupuk hayati VP3 dan induksi listrik tidak berpengaruh terhadap parameter pengamatan tinggi tanaman sedangkan pada luas daun tanaman perakuan V1L3 (Pupuk hayati VP3 100% + Induksi listrik 90 menit) merupakan perlakuan dengan rata-rata hasil tertinggi daripada perlakuan yang lain, sedangkan pada hasil tanaman kedelai perlakuan V2L1 (pupuk hayati 300% dan induksi listrik 30 menit) dan V1L2 (pupuk hayati 100% dan induksi listrik 60 menit) menunjukkan hasil dengan rata-rata tinggi terhadap (persentase bunga jadi polong, berat kering panen biji, berat kering oven biji, dan berat 100 biji)
Kata Kunci : | en_US |