Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Simpan Susu Kambing Pasteurisasi dalam Suhu Refrigerator Terhadap Total Mikroba dan Kadar Protein

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Maret – 10 Juli 2021 di Laboratorium Pangan Fakultas Peternakan dan Laboratorium Biokimia Universitas Islam Malang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis adanya pengaruh jenis kemasan dan lama simpan susu kambing pasteurisasi dalam suhu refrigerator terhadap total mikroba dan kadar protein. Kegunaan penelitian ini menjadi informasi kepada masyarakat terkait jenis kemasan yang baik serta lama simpan susu kambing pasteurisasi dalam suhu refrigerator agar tetap terjaga kualitasnya dilihat dari total mikroba dan kadar protein serta sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 l susu kambing segar, aquades, 16 g Nutrient Agar (NA), alkohol 70%, tisu, kapas medis, spirtus, plastik wrap, alumunium foil, kertas coklat, benang, kertas label, lactoscan, colony counter, autoclave, spatula, thermometer, coolbox, oven, cawan petri, panci stainless, kompor, erlenmeyer, tabung reaksi, refrigerator, botol plastik PET 250 ml, kantong plastik PP 500 ml dan alat tulis. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) pola tersarang (nested) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor A = jenis kemasan yang terdiri dari K1 = botol plastik PET dan K2 = kantong plastik PP. Faktor B = lama simpan yang terdiri dari L6 = 6 hari dan L12 = 12 hari. Variabel yang diamati adalah total mikroba dan kadar protein. Data yang diperoleh dianalisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kemasan dan lama simpan dalam suhu refrigerator berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap total mikroba. Jenis kemasan lama simpan dalam suhu refrigerator tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar protein. Rata-rata total mikroba (CFU/ml) pada kemasan botol PET = 4,1x102a dan kantong PP = 3,1 x103b, sedangkan rata-rata total mikroba pada lama simpan dalam suhu refrigerator dengan berbagai jenis kemasan (CFU/mll) yaitu K1L6a = 3,3x102, K1L12a = 5x102, K2L6ab = 6,2 x103, K2L12b = 7,7x103. Rata-rata kadar protein (%) pada kemasan botol PET = 3,74 dan kantong PP = 3,6, sedangkan lama simpan dalam suhu refrigerator dengan berbagai jenis kemasan juga tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar protein (%) yaitu K1L6 = 3,61, K1L12 = 3,59, K2L6 = 3,6, K2L12 = 3,86. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemasan botol plastik PET lebih baik dibandingkan kantong plastik PP sebagai bahan pengemas susu kambing pasteurisasi dalam suhu refrigerator dilihat dari total mikroba dan kadar protein. Lama simpan 6 hari dalam jenis pengemas botol plastik PET menghasilkan total mikroba paling rendah 3,3x102 CFU/ml dan kadar protein 3,86%. Saran dari penelitian ini yaitu disarankan bagi produsen susu kambing pasteurisasi untuk menggunakan botol plastik PET sebagai kemasan dan disimpan pada < 6 hari pada suhu 9 ºC. Serta diharapkan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh lama simpan susu kambing pasteurisasi dengan berbagai bahan pengemas yang lain pada suhu refrigerator terhadap cemaran mikroba patogen. Kata Kunci : Jenis Kemasan, Lama Simpan, Susu Kambing Pasteurisasi, Suhu Refrigerator, Total Mikroba dan Kadar Protein.