Analisis Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Petani Sayur Organik dalam Bermitra dengan Perusahaan Sayur Organik CV Kurnia Kitri Ayu Farm Malang (Studi Kasus : di CV Kurnia Kitri Ayu Farm Malang)
Abstract
Sekitar tahun 1980an, pemerintah Indonesia mulai mencanangkan program revolusi hijau atau revolusi pada bidang pertanian dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia. Program revolusi hijau telah mengintervensi petani untuk mengunakan pestisida dan pupuk kimia. Penggunaan pupuk kimia (anorganik) selalu diikuti dengan masalah lingkungan hingga dampak keracunan pada pelaku usahatani hinnga konsumen. Berlandaskan pada kesadaran terhadap bahaya tersebut, sistem pertanian organik dengan prinsip pertanian berkelanjutan yang aman bagi lingkungan dan konsumen mampu dijadikan solusi. Dalam Statistik Pertanian Organik Indonesia 2019 menyebutkan bahwa terjadi peningkatan permintaan secara signifikan terhadap produk organik (beras dan sayuran) yang disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang menerpa Indonesia. Salah satu pelaku agribisnis organik adalah CV Kurnia Kitri Ayu Farm. Untuk dapat membantu mewujudkan pangan organik yang aman bagi konsumen dan lingkungan, CV Kurnia Kitri Ayu Farm juga menjalin kemitraan dengan para petani sayur organik yang tersebar di beberapa desa di Kabupaten Malang dan melakukan pembinaan kepada beberapa kelompok tani sayur organik di kota Malang salah satunya adalah kelompok tani Cemara Hijau Farm. Namun, kelompok-kelompok tani tersebut tidak ikut serta dalam program kemitraan yang dilakukan oleh CV Kurnia Kitri Ayu Farm, melainkan mereka hanyalah sebagai petani binaan. Sedangkan petani sayur organik yang bermita dengan CV Kurnia Kitri Ayu Farm sebanyak 32 orang. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa masih sedikit petani sayur organik yang memutuskan untuk bergabung dengan kemitraaan CV Kurnia Kitri Ayu Farm. Sebetulnya dengan mengikuti program kemitraan, petani akan didamping dan dibimbing secara teknis mengenai budidaya sayur organik sesuai SNI. Selain itu petani akan lebih mudah dalam memasarkan sayur organik hasil panennya, terlebih mengingat harga jual sayur organik yang cukup tinggi serta konsumen sayur organik masih sedikit dan kebanyakan dari mereka berasal dari kalangan menengah hingga atas yang berpendidikan dan sadar akan gaya hidup sehat. Berdasarkan hal di atas, penulis ingin mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani sayur organik dalam bermitra dengan perusahaan sayuran organik CV Kurnia Kitri Ayu Farm.
Penelitian ini bertujuan : (1) untuk mengetahui peran CV Kurnia Kitri Ayu Farm terhadap petani mitra, (2) untuk mengetahui bentuk pola kemitraan yang diterapkan antara CV Kurnia Kitri Ayu Farm dengan petani mitra, (3) untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani sayur organik dalam bermitra dengan perusahaan sayuran organik CV Kurnia Kitri Ayu Farm Malang.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan asosiatif. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan cara sengaja (purposive), yaitu di CV Kurnia Kitri Ayu Farm Malang dan penelitian ini dilakukan selama 1 bulan, yaitu pada bulan Desember 2020 - Januari 2021. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling jenuh atau menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel sebanyak 32 petani mitra dan 30 petani nonmitra, dengan metode wawancara dan survei menggunakan kuisioner. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik biner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Peran CV Kurnia Kitri Ayu Farm terhadap petani mitra dinilai sangat berperan. Hal ini dapat dilihat dari hasil tanggapan responden terhadap program-program yang diberikan. Sebagian besar responden menyatakan sangat berperan, bahwa program-program kemitraan tersebut berjalan dengan baik. (2) Berdasarkan kerjasama yang dilakukan antara CV Kurnia Kitri Ayu Farm dan petani mitranya, jika dilihat dari kriteria pola kemitraan menurut Sumardjo, dapat disimpulkan bahwa pola kemitraan yang diterapkan oleh CV Kurnia Kitri Ayu Farm dengan petani mitranya termasuk pada pola kemitraan kerjasama operasional agribisnis (KOA). Sistem kontrak yang diterapkan hanya berdasarkan kesepakatan antara CV Kurnia Kitri Ayu dan petani mitra. (3) Secara simultan, variabel umur, pendidikan formal, pendidikan nonformal, luas usahatani, pendapatan, pengalaman usahatani, persepsi dukungan informatif, persepsi pemberi dukungan instrumental, persepsi dukungan instrumental, jaminan pembelian, dan jaminan harga memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan petani dalam bermitra dengan perusahaan sayuran organik. Sedangkan secara parsial, variabel pendidikan formal, luas usahatani, pendapatan, pengalaman usahatani, jaminan pembelian, serta jaminan harga memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan petani dalam bermitra dengan perusahaan sayuran organik, dan untuk variabel umur, pendidikan nonformal, persepsi dukungan informatif, persepsi pemberi dukungan instrumental, persepsi dukungan instrumental, berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan petani dalam bermitra dengan perusahaan sayuran organik. Nilai koefisien determinasi (Nagelkerke R Square) sebesar 0,717 atau 71,7%. Artinya, variabel umur, pendidikan formal, pendidikan nonformal, luas usahatani, pendapatan, pengalaman usahatani, persepsi dukungan informatif, persepsi pemberi dukungan instrumental, persepsi dukungan instrumental, jaminan pembelian, dan jaminan harga, berkontribusi sebesar 71,7% dalam pengaruhnya terhadap variabel Keputusan Petani dalam Bermitra dengan Perusahaan Sayuran Organik, serta sisanya (100% - 71,7% = 28,3%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah (1) Membuatkan kontrak tertulis mengenai program kemitraan yang dijalankan oleh perusahaan inti dan petani mitra. Hal tersebut, selain agar ada dasar hukum pelaksanaan program kemitraannya, juga agar terdapat kejelasan dalam pelaksanaan kewajiaban dan penerimaan hak perusahaan inti dan petani mitra. (2) Bagi peneliti berikutnya, untuk menganalisa keputusan petani dalam bermitra dengan perusahaan sayuran organik bisa menggunakan maupun menambah variabel selain dari penelitian, serta diharapkan dapat menggunakan teori dari penelitiaan-penelitian terbaru sebagai referensi penelitiannya.
Kata Kunci : Pengambilan Keputusan, Petani Sayur Organik, Perusahaan Sayur Organik, CV Kurnia Kitri Ayu Farm Malang