Analisis Efesiensi Pemasaran Kopi di Desa NgenepvKecamatan Karangploso Kabupaten Malang
Abstract
Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Disamping peranan sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sektor ini juga sangat berperan terhadap penyediaan lapangan kerja, penyediaan penganekaragaman menu-makan, kontribusinya untuk mengurangi jumlah orang-orang miskin di pedesaan, dan peranannya terhadap nilai devisa yang dihasilkan dari ekspor
Secara umum pertanian terdiri dari tanaman pangan, tanaman perkebunan, dan tanaman hortikultural. Tanaman perkebunan memiliki kontibusi besar terhadap peningkatan devisa negara karena tanaman hasil perkebunan menjadi salah satu barang ekspor utama Indonesia. Tanaman perkebunan memiliki karakteristik yang dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu tanaman tahunan dan tanaman semusim. Tanaman tahunan merupakan tanaman yang membutuhkan jangka waktu panjang dari tanam sampai berproduksi seperti halnya tanaman kopi.
Pemasaran merupakan proses yang harus dilalui petani sebagai produsen untuk menyalurkan produknya hingga sampai ke tangan konsumen. Seringkali dijumpai adanya rantai pemasaran yang panjang dengan banyak pelaku pemasaran yang terlibat. Akibatnya, balas jasa yang harus diambil oleh para pelaku pemasaran menjadi besar yang akhirnya akan mempengaruhi tingkat harga. Dalam sisitem pemasaran kopi sering terjadi perbedaan harga yang tinggi antara petani dengan konsumen. Hal tersebut terjadi disebabkan oleh panjangnya rantai pemasaran yang dilalui sehingga tingginya biaya pemasaran yang dikeluarkan yang berdampak pada harga ditingkat konsumen yang tinggi sehingga margin pemasaran yang deperoleh juga tinggi. Menurut Daniel (2002) bahwa semakin panjang saluran maka marjin pemasaran akan semakin besar. Semakin besar jumlah marjin akan semakin mengindikasikan saluran tersebut semakin tidak efisien, begitu sebaliknya semakin kecil jumlah marjin semakin efisien saluran pemasaran yang ada.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendiskripsikan saluran pemasaran kopi dan aktivitas pemasaran kopi di Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.dan untuk mengetahui efisiensi pemasaran kopi dilihat dari besar margin, share margin, integrasi pasar dan elastisitas transmisi harga kopi pada masing-masing saluran pemasaran kopi di Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.
Metode yang digunakan untuk analisis data yaitu menggunakan metode analsisi diskriptif dan metode analisis kuantitatif. Metode yang digunakan untuk pengambilan data petani menggunakan purposive sampling. Untuk menentukan besarnya sampel petani kopi dapat menggunakan rumus dari teori slovin dan untuk mengetahui sampel lembaga pemasaran menggunakan snowball sampling.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskiptif untuk menguraikan hasil pengamatan dilapangan dalama bentuk kalimat tentang saluran pemasaran dan aktivitas pemasaran kopi. Sedangkan untuk mengetahui efisiensi pemasaran digunakan alat ukur besar margin tiap lembaga pemasaran dan share.
Hasil penelitian Dalam pemasaran hasil produksi kopi petani di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang terdapat 2 saluran pemasaran yang terlibat dalam mendistribusikan kopi dari produsen hingga ke konsumen:
a. Saluran I: Petani- Pedagang Pengumpul- Konsumen.
b. Saluran II: Petani- Pedagang Pengumpul- Pedagang Besar- Perusahaan.
Proses yang terjadi di pedagang pengumpul dari kedua saluran pemasaran meliputi proses pembelian, penimbangan, pengeringan, huller dan pengemasan. sedangkan proses yang terjadi pada pedagang besar pada saluran II meliputi pembelian, penimbangan, pengeringan, grading dan pengemasan. proses grading yang dilakukan pedagang besar dalam saluran II menghasilakan kopi dengan grade A sebesar 75% dan Grade B 25%. Dari kedua saluran yang terlibat dalam mendistribusikan kopi di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang dilahat dari margin yang lebih efisien yaitu pada saluran II dengan nilai margin yang lebih kecil dari saluran I yaitu sebesar Rp. 18.576/Kg, sedangkan margin pada saluran I sebesar Rp.18.950/Kg. Efisiensi margin pada saluran I yaitu sebesar 77,34%, saluran II sebesar 76,60. Semakin rendah nilai efisiensi margin maka semakin efisien pemasaran yang dilakukan. Integrasi pasar yang terjadi adalah pasar persaingan tidak sempurna yang dimana struktur pasar merupakan pasar monopsoni yang dikarenakan nilai koefisien regresi < 1 dan terdapat penjual lebih banyak dari pada pembeli. Akan tetapi pasar yang tebentuk antara pedagang pengumpul dengan pedagang besar lebih mengarah pada pasar bersaing sempurna yang disebabkan oleh nilai koefisien regresi mendekati 1 yang dimana perubahan harga ditingkat pedagang besar diikuti kenaikan harga yang tidak nberbeda jauh dengan perubahan harga ditingkat pedagang pengumpul. Et > 1 yang artinya jika harga kopi naik sebesar 1% ditingkat lembaga pemasaran diatasnya maka akan meningkatkan harga ditingkat produsen . Nilai Et >1 atau < 1 menunjukkan bahwa pemasaran kopi belum efisien yang dikarenakan oleh adanya pasar bersaing tidak sempurna.
Saran Peranan kelompok tani dibutuhkan untuk merubah glondong kopi menjadi greenbean sehingga pendapatan petani meningkat karena harga jual kopi green bean lebih tinggi dari kopi glondong dengan menjual secara online Dan Kelompoktani menjalankan usaha bareng dengan petani dengan cara membuat koperasi dengan tujuan sellling cualition (Jual Bersama) sehingga dapat meningkatkan daya tawar petani lebih bagus sehingga mengarah pada pasar persaingan sempurna.
Kata Kunci : Efesiensi, Pemasaran Kopi, Desa Ngenep