Analisis Peran Kelompok Tani Terhadap Peningkatan Pendapatan Usahatani Jagung di Desa Mangunrejo Kabupaten Kepanjen Kecamatan Malang
Abstract
Sektor pertanian masih memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan, pertama, sektor pertanian merupakan sektor yang mendasari kehidupan setiap masyarakat di Indonesia. Potensi dari sektor pertanian di Indonesia didukung oleh ketersediaan sumber daya alam, serta kondisi iklim yang sangat baik untuk bertani. Sehingga, sektor pertanian layak untuk dikembangkan secara berkelanjutan demi kelangsungan hidup suatu bangsa. Rumusan Masalah: 1. Apakah pendapatan usaha tani jagung di Desa Mangunrejo menguntungkan dan efisien 2. Bagaimanakah peran kelompok tani terhadap peningkatan pendapatan usahatani petani jagung 3. Faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi peran kelompok tani terhadap peningkatan pendapatan usahatani petani jagung Tujuan dari uraian diatas penulis ingin menganalisis secara langsung peran kelompok tani terhadap usahatani petani jagung dengan uraian Tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pendapatan dan efisiensi usaha tani jagung di Desa Mangunerjo 2. Untuk menganalisis peran kelompok tani dalam meningkatkan pendapatan usahatani petani jagung di daerah penelitian 3. Untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi peranan kelompok tani terhadap ushatani jagungdi daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dimulai bulan Oktober sampai dengan April 2020. Kegiatan meliputi dari persiapan sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian. Penelitian dilakukan di kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono 2010). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan tekhnik probalty sampling yaitu proportionate stratified random sampling dengan menggunkan rumus Slovin. Menurut Sugiono (2010). Probalty sampling adalah tekhnik pengambilan sampel yang memeberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota kelompok tani). dapat diketahui bahwa penerimaan total usahatani jagung adalah Rp 13,080,204.08,-/Ha dengan rata-rata total biaya Rp 4,702,313.63,-/Ha dan nilai efisiensinya yaitu sebesar 3,07, sehingga dapat dikatakan bahwa usahatani jagung sudah efisien untuk diusahakan dan dikembangkan. Efisien yang dimaksud yaitu bahawa setiap penerimaan usahatani yang diterima oleh petani jagung sudah mampu menutupi besarnya biaya yang dikeluarkan dalam mengejarkan usahatani tersebut atau dapat pula diartikan bahwa Rp. 1 biaya yang dikeluarkan oleh peani jagung tersebut mampu menghasilkan penerimaan sebesar 3,07 rupiah. Berdasarkan hasil analisis regresio di atas dapat ditarik model persamaan regresi sebagai berikut dapat dijelaskan Y=21789587 + -240610 X1 + 1608337 X2 + 662093 X3.
Hasil uji f pada tabel 26 diperoleh nilai f hitung 11,93 dengan nilai probabilitas 0,000 atau kurang dari nol 0,05 pada tingat kepercayaan 95%, sehinga dapat diartikan vaeiabel-variabel dalam model berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan usahatani jagung. Uji-t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variable-variabel independen terhadap variable dependen secara persial dengan cara melihat nilai probabilitas pada variable independen. Apabila nilai probalitas variable independen lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan maka, variabel independen tersebut berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen pada tabel 26 diketahui pada variabel wahana kerjasama dan unit produksi, didapatkan nilai probabilitas lebih kecil dari a=0,05 yang artinya variabel tersebut berpengaruh nyata terhadap pendapatan usaha tani jagung. Sedangkan variabel wahana belajar tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usaha tani jagung dengan nilai probabilitas 0,55 atau lebih besar dari a=0,05. Uji koefeisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel dalam model menjelaskan keragaman yang terjadi dalam mempengaruhi pendapatan usaha tani jagung pada tabel 26 diperoleh nilai R-sq=53,6% yang artinya keragaman yang mempengaruhi pendapatan dapat dijelaskan oleh variabel dalam model sebesar 53,6%, sedangkan sisahnya 47,4%, dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukan atau yang tidak terdapat dalam model regresi. Berdasarkan hasil penelitian dari hasil pembahasan yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Kesimpulan:1 .untuk menganalisis peran kelompok tani dalam menigkatkan produksi usahatani jagung di desa Mangunrejo memiliki peran yang sangat baik dalam meningkatkan produksi kelompok tani jagung yaitu dengan meningkat hasil pendapatan petani dan pelaksanaan kerjasama petani dan hubungan dengan kemitraan dengan membangun kerjasama. 2. dan hasil pengujian dari Chi-square menuntujukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel peran kelompok tani tani dengan petani di desa mangunrejo Kab. Kepanjen Malang. 3.secara simultan maupun parsial terdapat hubungan antara peran kelompok tani dengan produktifitas usaha tani jagung. Saran: 1. Sebagai wahana belajar, kelompok tani diharapkan lebih sering mengadakan pertemuan rutin atau rapat kelompok yang semula dua bulan sekali menjadi minimal 1 bulan sekali sehinga informasi menjadi tersampaikan sehinga petani lebih maju. 2. sebagai wahana kerjasama untuk lebih memperluas hubungan dengan lembaga pendukung misalnya kebutuhan untuk para petani misalnya alat-alat untuk mempermudah pekerjaan petani dalam pengolahan lahan maupun pemanenan. 3. Sebagai unit produksi, kelompok tani melalui penyuluh perlu memberikan pelatihan kepada angota kelompok tani untuk dapat mengefaluasi kegiatan yang sudah dilakukan, sehingga diharapkan dapat menghindari ketergantungan kepada penyulu.
Kata Kunci : Kelompok Tani, Pendapatan Usahatani, Jagung, Desa Mangunrejo