Kontribusi Pengembangan Wisata Sumber Maron Terhadap Perekonomian Masyarakat Desa Karangsuko Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Kontribusi Pengembangan Wisata Sumber Maron Terhadap Perekonomian Masyarakat Desa Karangsuko Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang. Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka penulis menyimpulkan pokok permasalahan yaitu: 1) Kontribusi dari Pengembangan Wisata Sumber Maron terhadap perekonomian masyarakat, 2) Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah adanya pengembangan wisata Sumber Maron, 3) Faktor yang mendorong dan menghambat pengembangan wisata Sumber Maron. Dengan urgensi sebagai berikut: 1) penyewaan lahan di area wisata Sumber Maron yang terbatas, 2) kurangnya amggaran dana untuk pengembangan objek wisata Sumber Maron, 3) transportasi umum untuk akses menuju kesana belum tersedia, 4) adanya kamar mandi yang terbatas dibanding banyaknya wisatawan yang berkunjung, 5) kurangnya fasilitas bermain di tempat wisata Sumber Maron anak kecil seperti seluncuran bermain. Penelitian ini dilaksanakan di obyek Wisata Sumber Maron dan di Desa Karangsuko Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang. Menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya pengembangan obyek wisata Sumber Maron memeberikan kontribusi positif kepada masyarakat desa Karangsuko yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat seperti membuka usaha di obyek wisata Sumber Maron dan juga berupa sumber listrik dari air atau yang disebut PLTMH, dan meningkatkan pendapatan asli desa (PADes). Kondisi ekonomi dan sosial masyarakat desa Karangsuko sebelum dan sesudah adanya pengembangan wisata Sumber Maron yaitu dari kondisi ekonomi yang mana masyarakat sebelumnya bermata pencaharian sebagai petani murni, sekarang banyak yang bekerja dan membuka usaha di Sumber Maron, membantu masyarakat meningkatkan perekonomiannya dan dapat menambah pendapatan dari hasil bekerja atau berjualan, dalam kondisi menambah lapangan pekerjaan, dari sebelumnya yang bermata pencaharian sebagai petani atau tidak memiliki pekerjaan bisa bekerja atau membuka usaha di sekitar kawasan objek wisata. Adapun faktor pendukung dari pengembangan wisata Sumber Maron yaitu Panorama yang Indah yang mana masih memiliki daya tarik berupa nuansa alam dan air yang masih jernih. Fasilitas dan Wahana dimana wisata Sumber Maron memiliki wahana river tubing yang tidak ada di wisata lain. Untuk faktor penghambat yaitu, Kurangnya Anggaran Dana karena obyek wisata Sumber Maron berkembang secara mandiri dari hasil usahanya karena dari awal dibuka sampai sekarang tidak menerima bantuan bentuk apapun dari pemerintah daerah setempat. Sarana dan Prasarana yang banyak dikeluhkan masyarakat yaitu kurangnya kamar mandi, terbatasnya lahan, tidak ada transportasi wisata, kurangnya fasilitas bermain. Untuk kesimpulannya yaitu, pengembangan obyek wisata Sumber Maron berkontribusi positif kepada kehidupan masyarakat, akan tetapi terdapat kendala dari segi sarana dan prasarana serta pendanaan yang masih secara pribadi dari pengelola wisata. Untuk sarannya, perlu adanya perbaikan pada sarana dan prasarana agar masyarakat yang bekunjung segan untuk berkunjung lagi, serta perlu adanya kerjasama antara perushaan maupun organisasi agar mampu meningkatkan anggaran pendapatan obyek wisata.
Kata kunci : Kontribusi Wisata, Pengembangan Obyek Wisata, Kendala