dc.description.abstract | Kailan jenis sayuran daun yang digemari karena mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sawi yaitu daunnya lebih tebal berwarna hijau, rasanya enak, legit, manis dan empuk. Tanaman kailan mempunyai warna batang yang hijau dan rasanya sedikit agak manis dan empuk. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh sayuran kailan dan prospek yang tinggi maka perlu ditingkatkan produksi kailan.
Penelitian ini merupakan percobaan lapang yang dilakukan di Lahan Pertanian pada bulan November 2020 – Februari 2021 yang berlokasi di Jl. Telaga Warna Blok E, Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan kontrol. Faktor 1 adalah Metode Aplikasi Urine Kelinci yang terdiri dari 3 taraf level yaitu: U1 = 50 ml/L, U2 = 100 ml/L, U3 = 150 ml/L. Faktor 2 adalah metode aplikasi macam stik induksi SIPLO yang terdiri dari 3 taraf level yaitu: I1 = Stik Besi , I2 = Stik Tembaga, I3 = Stik Alumunium. Dua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi perlakuan dengan 1 kontrol, Pada setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan 3 sampel . Parameter pengamatan yang diuji terdiri dari 3 macam, yaitu: peubah pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun), parameter hasil (nilai bobot yang dikonsumsi), dan parameter kualitas (klorofil dan total padatan terlarut,). Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F (analisis sidik ragam) taraf 5% untuk mengetahui pengaruh faktor yang diuji dan interaksinya, apabila nyata pengaruhnya maka dilanjut uji Beda Nyata Jujur taraf 5% untuk membandingkaan antara tiap perlakuan dan uji Dunnet 5% untuk membandingkan antara kontrol dengan perlakuan lainnya, selanjutnya dilakukan analisis regresi untuk mengetahui dosis optimum masing – masing metode aplikasi POC urine kelinci.
Terdapat interaksi antara pemberian POC urine kelinci dan uji macam alat stik induksi SIPLO berpengaruh terhadap variabel pertumbuhan tinggi tanaman, luas daun dan panjang akar yang secara umum perlakuan hasil perlakuan I2U2 (Stik Tembaga + 100 ml POC Urine Kelinci) dan I2U3 (Stik Tembaga + 150 ml POC Urine Kelinci) menunjukkan hasil yang sama – sama baik, berdasarkan hasil rata-rata variabel hasil dan kualitas pada variabel nilai bobot konsumsi mendapatkan hasil pada perlakuan I2U2 (Stik Tembaga + 100 ml POC Urine Kelinci), I2U3 (Stik Tembaga + 150 ml POC Urine Kelinci) dan I3U2 (Stik Alumunium + 100 ml POC Urine Kelinci ) menunjukkan hasil yang sama – sama baik. Penggunaan stik tembaga pada variabel pertutumbuhan tanaman yakni tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun secara keseluruhan didapati hasil bahwa perlakuan stik tembaga menunjukkan hasil yang nyata yakni I2 mendapatkan hasil terbaik begitu pula dengan variabel kualitas yaitu total padatan terlarut. Pemberian dosis POC urine kelinci 100 ml/L variabel tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun secara keseluruhan didapati hasil bahwa perlakuan pemberian dosis POC urine kelinci 100 ml/L menunjukkan hasil yang nyata yakni U2 mendapatkan hasil terbaik begitu pula dengan variabel kualitas total padatan terlarut menunjukkan hasil yang nyata yakni U2 mendapatkan hasil terbaik dan variabel hasil rata – rata bobot tanaman menunjukkan hasil I1, I2 dan I3 menunjukkan hasil yang sama-sama baik.
Kata Kunci : Stik Alat Induksi, Sistem Intensifikasi Potensi Lokal (Siplo), Urine Kelinci dan Tanaman Kailan (Brassica alboglabra L. ) | en_US |