Efektivitas Sistem Sanitary Landfill Oleh Pemerintah Kabupaten Sumba Barat
Abstract
Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri, puingan bahan dan besi tua bekas kendaraan bermotor. Sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah terpakai (Sucipto,2012). Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk beserta aktivitasnya, sampah merupakan konsekuensi dari semua aktifitas yang dilakukan manusia yang dimana manusia menghasilkan “sisa”. Besarnya sampah yang dihasilkan dalam suatu daerah tertentu sebanding dengan jumlah penduduk, jenis aktivitas, dan tingkat konsumsi penduduk terhadap barang atau material. Salah satu permasalahan yang ada di kota-kota besar karena banyaknya ativitas dan pertumbuhan penduduk yang menghasilkan limbah berupa sampah, Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif yaitu dengan menjelaskan dan menguraikan secara sistematis mengenai permasalahan yang akan diteliti melalui proses analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari perusahaan kemudian di analisis sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang akan diteliti, kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, Tindakan, dll (Moleong, 2014:6). Adapun menurut (Miles, Matthew dan Huberman, 1992:2) dalam buku Analisis Data Kualitatif penelitian kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas serta memuat penjelasan tentang berbagai prosesproses yang terjadi dalam ruang lingkup penelitian. Data kualitatif lebih condong dapat membimbing peneliti untuk memperoleh penemuanpenemuan yang tak diduga sebelumnya. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkap gejala secara holistik-kontekstual yang menghasilkan data deskriptif pada suatu konteks khusus dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah dan bergantung pada pengamatan. 3.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian dilihat berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yang kemudian dikaji dan dijelaskan dalam teori tinjauan pustaka. Menurut Spradley dalam buku Sugiyono (2016: 286) menyatakan bahwa fokus penelitian merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial. Fokus penelitian merupakan pemusatan intisari dari permasalahan yang dipilih untuk diteliti. Fokus penelitian harus dilakukan dengan cara eksplit agar kedepannya mampu memberikan kemudahan bagi peneliti untuk melakukan observasi. Kemampuan menentukan fokus penelitian akan berpengaruh terhadap baik tidaknya penelitian. Apabila penelitian dinilai baik, maka akan sangat berpengaruh positif terhadap penelitian yang dilakukannya. Begitu pula sebaliknya, apabila penelitian dinilai kurang baik atau buruk, maka akan berpangruh negatif bagi penelitiannya nanti. Dalam penilitian ini yang menjadi fokus penelitian penulis : 1). bagaimana efektivitas sistem sanitary landfill oleh pemerintah kabupaten sumba barat. 2). Apa saja faktor pendukung dan penghambat efektivitas sistem sanitary landfill oleh pemerintah kabupaten sumba barat 3.3 Lokasi Dan Situs Penelitian Adapun yang dimaksud dengan lokasi penelitian ini adalah tempat atau lokasi dimana penelitian akan dilaksankan guna memperoleh data atau informasi secara valid tekait dengan permasalahan yang akan diteliti. Sedangkan situs penelitian adalah objek yang akan dilakukan suatu penelitian. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalah kabupaten sumba barat di kota waikabubak. Sesuai dengan hasil penelitian diatas bahwasannya program ini masih jauh dari yang namanya efektivitas dengan berbagai faktor kendala diatas. Hal ini menjadi tugas besar bagi pemerintah terkait dan masyarakat daerah dalam menjaga kebersihan lingkungan. Maka pada pembahasan ini peneliti akan membahas tuntas terkait penanganan program Sanitary landfill ini supaya mendekati pada efektivitas program sesuai dengan perencanaan awal dan dasar hukum (peraturan Daerah) yang ada.Berdasarkan paparan penulis diatas dapat digaris bawahi bahwa dengan dinobatkan sebagai kota terkotor Kecamatan Kota Waikabubak sangat tepat mulai mewacana program sanitary landfill yang pernah terencana namun belum sempat terlaksana sekalipun. Mengingat dengan program ini merupakan bentuk kemajuan bagi pemerintah dalam penanganan masalah besar ini. Namun hal ini harus diimbangi dengan perencanan yang matang, pelaksanaan yang sesuai dengan perencanaan awal dan harus ada tahap evaluasi setelah pelasanaan untuk mengukur seberapa efektif program tersebut terlaksana dengan baik dan poin-poin apa saja yang menjadi kendala dan harus diperbaiki yang kemudian harus di reformasi untuk mewujudkan program sanitary landfill yang efektif dan Kecamatan Kota Waikabubak Menjadi tempat yang bersih dan sehat bagi lingkungan dan masyarakat. Dalam mewujudkan program Sanitary Landfill yang efektif maka Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Sumba Barat harus memperhatikan dasar-dasar indicator yang harus dimatangkan pada pengambilan keputusan. Pertama pemilihan letak, Suatu hal yang perlu dipertimbangkan suatu sanitary landfill adalah struktur geologi dan topografi dari tanah. Pertimbangan lain adalah kedalaman air tanah, lapisan tanah sampai lapisan batuan. Lokasi landfill akan menimbulkan efek yang merugikan bagi air permukaan dan air tanah yang terletak di bawah dasar landfill. kedua penimbunan limbah, Culham, Stone dan Courad (1969) menyelidiki suatu jenis landfill yang lebih besar diperoleh suatu peralatan tambah untuk mengerjakan hal-hal tertentu, alat pengikis yang cepat untuk mengangkut dan menyingkirkan material yang menutupinya, sebuah alat penyiram pengontrol/debu, jenis peralatan tanah yang langsung dioperasikan, traktor, bulldozer. Sanitary landfill mempunyai potensi untuk dimanfaatkan tanah-tanah yang sebelumnya tidak dapat dipakai. Sehingga besar dimanfaatkan kembali, sehingga menambah nilai ekonomis ketiga aktifitas biologi, Dari sisi kehidupan sebuah sanitary landfill akan mengalami, proses dekomposisi, secara aerob maupun anaerob ketika pertama kali material diletakkan dalam pengisian, maka proses dekomposisi mengarah pada peristiwa aerob, ketika komponen oksigen dikonsumsi, maka landfill dianggap mengalami kondisi anaerob, lamanya tergantung pada suhu dan oksigen yang tersedia.
Kata kunci : sanitary landfill, perencaan, efektivitas