dc.description.abstract | Terong merupakan tanaman sayur-sayuran yang termasuk famili Solanaceae. Buah terong
sangat digemari semua kalangan baik sebagai lalapan segar maupun diolah menjadi berbagai jenis
masakan.Tanaman terong berasal dari India serta Birma, yang kemudian menyebar Afrika Timur,
Afrika Tengah, Afrika Barat, Amerika Selatan, Karibia dan Spanyol. Di Indonesia sendiri sudah
dibudidayakan hampir disemua daerah.
Penelitian ini merupakan percobaan lapang yang dilakukan di Lahan Pertanian pada bulan
Oktober 2020 – Januari 2021 yang berlokasi di Dusun Karangjati, Desa Ardimulyo, Kec.
Singosari, Kabupatenn Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Faktorial. Faktor 1 adalah T0= Tanpa pembenah tanah Novelgro terra, T1= Pembenah tanah
1ml/liter, Faktor 2 adalah P0= Tanpa pupuk NPK mutiara, P1= 75 kg/ha, P2= 150 kg/ha, P3= 225
kg/ha, P4= 300 kg/ha. Dari dua faktor tersebut diperoleh 10 kombinasi perlakuan setiap perlakuan
diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 30 satuan unit percobaan. Pada setiap unit percobaan
terdapat 4 sampel tanaman, sehingga total percobaan sebanyak 120 tanaman. Parameter
pengamatan yang diuji terdiri dari 3 macam, yaitu: parameter pertumbuhan (tinggi tanaman,
jumlah daun dan luas daun), parameter hasil (Jumlah bunga, jumlah buah sehat, fruitset, bobot
segar total buah pertanaman, panjang buah, diameter buah, potensi hasil, bobot buah busuk, jumlah
buah busuk, panjang akar, bobot basah brangkasan, bobot kering brangkasan), dan parameter
kualitas (Vitamin C). Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F (analisis sidik
ragam) taraf 5% untuk mengetahui pengaruh faktor yang diuji dan interaksinya, apabila nyata
pengaruhnya nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata antara perlakuan pembenah
tanah dan Pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman dimana perlakuan T1P1 (pemberian
pembenah tanah dan 75 kg/ha pupuk NPK mutiara) memberikan jumlah daun. Perlakuan T0P4
(tanpa pembenah tanah dan 300 kg/ha pupuk NPK mutiara) memberikan tinggi tanaman tertinggi
dan perlakuan T1P3 (pemberian pembenah tanah dan 225 kg/ha pupuk NPK mutiara) memberikan
luas daun tertinggi. Perlakuan T1P4 (pemberian pembenah tanah dan 300 kg/ha pupuk NPK
mutiara), memberikan kandungan klorofil terbesar. Perlakuan T0P3 (tanpa pemberian pembenah
tanah dan 225 kg/ha pupuk NPK mutiara) memberikan bobot segar dan bobot kering brangkasan
terbesar. Perlakuan T0P2 (tanpa pemberian pembenah tanah dan 150 kg/ha pupuk NPK mutiara)
memberikan jumlah bunga dan jumlah buah terbesar. Perlakuan T1P1 (pemberian pembenah tanah
dan 75 kg/ha pupuk NPK mutiara) memberikan diameter buah tertbesar. Uji BNJ 5% secara
terpisah perlakuan P1 (pemberian pupuk NPK mutiara 150 kg/ha) berpengaruh nyata terhadap
bobot segar buah, panjang buah, potensial hasil, dan fruitset ton/ha dengan nilai 356,51 g, 27,35
cm, 15,94 ton/ha, dan 72,52%. Uji BNJ 5% secara terpisah perlakuan T1 (Pemberian pembenah
tanah terra) berpengaruh nyata terhadap hasil tanaman terong yang meliputi: Bobot segar buah,
panjang buah, potensial hasil ton/ha, dan Fruitset pada buah terong dengan nilai 371,66 g, 28,00
cm, 16,20 ton/ha, dan 77,11%. Kata Kunci : Tanah Terra, Pupuk NPK, Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L) | en_US |