dc.description.abstract | Konsumsi bawang merah di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena banyaknya industri olahan dari komoditi tersebut. Namun di sisi lain alih fungsi lahan produktif menjadi lahan non pertanian semakin meluas. Oleh karena itu perlu system budidaya alternatif bawang merah dengan menggunakan media tanam tanpa tanah untuk mempertahankan produksi bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara proporsi media tanam yang mengandung abu ketel dan vermikompos terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascolonicum L.). Rancangan yang digunakan adalah RAK faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor 1 adalah proporsi media tanam yang terdiri dari tiga taraf, yaitu : M1 = Cocopeat 900 g : Abu Ketel 450 g : Pasir 900 g, M2 = Cocopeat 900 g : Abu Ketel 900 g : Pasir 450 g, M3 = Cocopeat 750 g : Abu Ketel 750 g : Pasir 750 g. Faktor 2 adalah dosis vermikompos, terdiri dari tiga taraf (200, 400, 600 g pot-1). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi yang nyata antara proporsi media tanam dan dosis vermikompos terhadap pertumbuhan luas daun dan hasil berat kering panen total tanaman bawang merah. Secara umum proporsi media tanam M1 dan M2 memberikan tingkat pertumbuhan yang sama. Sedangkan perbedaan dosis vermikompos memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah yang tidak berbeda nyata. Hasil ini juga menunjukkan bahwa penggunaan dosis rendah 200 g pot-1 lebih efisien dibandingkan dengan dosis yang lebih tinggi.
Kata kunci : Bawang Merah, Media Tanam, Vermikompos, Pertumbuhan dan Hasil | en_US |