Perbandingan Potensi Ekstrak Tempe Kacang Merah, Kacang Tanah, dan Kedelai Terhadap Total BAL, PH dan Laju Pertumbuhan Escherichia coli

Dalam rangka peningkatan layanan dan perbaikan sistem, mohon maaf untuk sementara waktu Repositori UNISMA tidak dapat diakses secara optimal.

Show simple item record

dc.contributor.author Ghoniyah, Serly
dc.date.accessioned 2022-06-30T04:03:18Z
dc.date.available 2022-06-30T04:03:18Z
dc.date.issued 2022-01-12
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/3887
dc.description.abstract Pendahuluan: Tempe merupakan salah satu produk fermentasi tradisional yang sering dikonsumsi oleh masyarakat dan merupakan salah satu protein nabati mengandung probiotik yang berpotensi sebagai antibakteri. Adanya aktivitas antibakteri pada tempe berasal dari kandungan BAL (Bakteri asam laktat ) yang dihasilkan saat proses fermentasi dan aktivitas antibakteri lain yang dihasilkan dari bahan baku kacang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur total bakteri asam laktat,pH dan laju pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada tempe kacang merah, tempe kacang tanah,dan kacang kedelai. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental laboratorium dengan tiga kelompok tempe yakni tempe kacang merah , tempe kacang tanah dan tempe kacang kedelai dengan perlakuan pengulangan 3 kali. Ketiga tempe masing-masing dijadikan dua sampel yakni ekstrak tempe, ekstrak tempe kombinasi Escherichia coli dengan pengenceran 10-1-10-3 . Setiap sampel diinokulasikan pada media MRS Broth dan MRS Agar (untuk BAL) dan media EMBA (Untuk Escherichia coli). Koloni yang tumbuh dihitung dengan TPC(Total Plate Count) dan pengukuran pH dengan pH meter yang dikalibrasi. Hasil dianalisa secara statistik menggunakan uji One Way Annova tingkat siginifikansi p < 0,05 . Hasil: Koloni BAL paling tinggi diperoleh dari tempe kacang merah dengan hasil 2,06 ± 0,58 cfu/ml pada kacang tanah 1,79 ± 0,17 cfu/ml dan kacang kedelai 1,76 ± 0,55 cfu/ml. Analisa laju pertumbuhan Escherichia coli paling tinggi pada tempe kacang tanah 5,68 ± 3,03 cfu/ml, pada kacang kedelai 2,06 ± 0,58 cfu/ml dan yang paling rendah pada tempe kacang merah 1,71 ± 1,41 cfu/ml. Hasil pH pada tempe kacang kedelai 6,96 ± 0,02, pada kacang tanah 5,97 ± 0,25 dan hasil pengukuran pH paling rendah pada tempe kacang merah yakni 4,39 ± 0,02. Kesimpulan: Tempe kacang merah memiliki koloni BAL paling tinggi dan pH paling rendah dibandingkan tempe kacang tanah dan kacang kedelai. Hambatan koloni bakteri Escherichia coli paling rendah didapatkan pada tempe kacang merah dibandingkan kacang tanah dan kacang kedelai. Kata Kunci: Tempe kacang merah,Tempe kacang tanah,Tempe kacang kedelai , BAL, pH, Escherichia coli. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Tempe kacang merah en_US
dc.subject Tempe kacang tanah en_US
dc.subject Tempe kacang kedelai en_US
dc.subject BAL en_US
dc.subject pH en_US
dc.subject Escherichia coli en_US
dc.title Perbandingan Potensi Ekstrak Tempe Kacang Merah, Kacang Tanah, dan Kedelai Terhadap Total BAL, PH dan Laju Pertumbuhan Escherichia coli en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account