Analisis Efisiensi Pemasaran Wortel Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang (Studi kasus: Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur)
Abstract
Wortel merupakan komoditas sayuran subtropis yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2015 Jawa Timur berada di peringkat ke-2 setelah Jawa Barat dalam produksi wortel yakni mencapai 97.463 ton dan pada tahun 2016 mencapai 93.536 ton. Kabupaten Malang menjadi sentra produksi pertanian di Jawa Timur, dengan salah satu komoditas unggulan yaitu wortel. Daerah yang memiliki produktivitas tinggi dalam usahatani wortel di Kabupaten Malang salah satunya yaitu Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Dalam pemasaran wortel, panjangnya rantai pemasaran yang harus dilalui dan kurangnya informasi pasar yang dibutuhkan pelaku pasar dalam melakukan aktivitas pemasaran menyebabkan harga yang terbentuk tidak dapat stabil. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui saluran pemasaran wortel di Desa Pandesari, Kabupaten Malang. 2) Menghitung besarnya margin pemasaran wortel di Desa Pandesari, Kabupaten Malang. 3) Mengetahui struktur dan perilaku pasar wortel di Desa Pandesari, Kabupaten Malang. 4) Mengetahui efisiensi pemasaran wortel di Desa Pandesari, Kabupaten Malang. Metode pendekatan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan metode kuantitatif sebagai pelengkap untuk mengetahui efisiensi pemasaran. Lokasi penelitian di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2020. Pengambilan sampel menggunakan metode sample random sampling dengan responden sebanyak 36 petani. Sedangkan untuk mengetahui lembaga dan saluran pemasaran menggunakan metode snowball sampling dengan jumlah responden sebanyak 6 pedagang. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa: 1. Saluran pemasaran wortel, berdasarkan hasil analisis terdapat III saluran pemasaraan wortel sebagai berikut : Saluran I: Petani – tengkulak – konsumen bisnis (P. Luar Kota) Saluran II: Petani - P. Besar – Pedagang Pengecer – Konsumen Akhir Saluran III:Petani – Tengkulak – Pedagang besar – Pedagang pengecer - Konsumen akhir 2. Besarnya margin pemasaran rata-rata yang diperoleh di Desa Pandesari sebagai berikut : Saluran I sebesar Rp3.000 Share petani 52% Saluran II sebesar Rp4.944 Share petani 41% Saluran III sebesar Rp7.467 Share petani 31% Maka saluran pemasaran yang paling efisien terdapat pada saluran II dengan margin terkecil dengan dan Share terbesar dan margin pemasaran tertinggi terdapat pada saluran III dengan share terendah. 3. Struktur dan perilaku pasar di Desa Pandesari yaitu : Petani struktur pasar persaingan tidak sempurna (Oligoponi) dan perilaku pasar terjadi pada kegiatan penjualan.
Tengkulak struktur pasar persaingan tidak sempurna (Oligopoli) dan perilaku pasar terjadi pada kegiatan pembelian hingga penjualan Pedagang besar struktur pasar persaingan tidak sempurna (Oligopoli) dan perilaku pasar terjadi pada kegiataan pembelia hingga penjualan Pedagang pengecer struktur pasar persaingan tidak sempurna (Oligopoli) 4. Tingkat efisiensi pemasaran wortel di desa Pandesari dapat dilihat pada analisis transmisi harga didapatkan nilai Et pada tiap tiap saluran, saluran I Et = (1,08) saluran II Et = (0,86) Et > 1 dari saluran III Et = (0,64) Et < 1 artinya struktur pasar yang terbentuk merupakan pasar persaingan tidak sempurna hal ini menunjukkan bahwa pemasaran wortel di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang tidak efisien dengan struktur pasar pada saluran I persaingan pasar tidak sempurna (Oligopoli),Saluran II dan Saluran III (Oligopsony). Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah perlu adanya informasi pasar yang baik untuk harga , kualitas atau kuantitas ditingkat konsumen. Petani sebaiknya membentuk gabungan kelompok tani (Gapoktan) atau koperasi pertanian sehingga pemasaran dapat lebih efektif, agar peran pasar tidak dikuasai lembaga pasar. Selanjutnya diperlukan adanya edukasi kepada petani, agar wortel yang dihasilkan dapat bersaing didalam pasar.