Analisis Kemampuan Penalaran Matematis pada Materi Statistika Ditinjau dari Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas VII SMP Islam Almaarif Singosari
Abstract
Kemampuan penalaran matematis sangat penting untuk dikembangkan dalam pembelajaran matematika, karena peserta didik yang mempunyai kemampuan penalaran yang baik akan mudah memahami materi matematika dan sebaliknya jika kemampuan penalaran matematikanya rendah akan sulit memahami materi matematika. Tercapainya kemampuan penalaran matematis dalam pembelajaran matematika peserta didik memerlukan perilaku yang memadai salah satunya kemandirian belajar.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk: 1) mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis pada materi statistika ditinjau dari kemandirian belajar peserta didik kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari; 2) mendeskripsikan tingkat kemampuan penalaran matematis pada materi statistika ditinjau dari kemandirian belajar peserta didik kelas VIII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VIII B di SMP Islam Al Maarif 01 Singosari dengan jumlah 14 peserta didik. Adapun prosedur pemilihan subjek dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan soal tes kemampuan penalaran matematis dan angket kemandirian belajar kepada 14 peserta didik. Dari 14 peserta didik akan dipilih 5 peserta didik yang akan dijadikan subjek dengan kategori tingkat tinggi, sedang, dan rendah untuk diwawancarai. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik untuk membandingkan kemampuan penalaran matematis dari hasil tes dan wawancara. Setelah data valid maka dilakukan analisis data untuk memperoleh kesimpulan kemampuan penalaran matematis ditinjau dari kemandirian belajar peserta didik dengan kategori tingkat tinggi, sedang, dan rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa deskripsi kemampuan penalaran matematis pada materi statistika ditinjau dari kemandirian belajar adalah sebagai berikut; (a) Peserta didik dengan kategori kemandirian belajar tinggi, belum mampu menyajikan pernyataan matematika secara tertulis, mampu mengajukan dugaan (conjecture), mampu memanipulasi matematika, mampu memberikan alasan terhadap beberapa solusi, dan belum mampu menarik kesimpulan secara logis. (b) Peserta didik dengan kategori kemandirian belajar sedang, belum mampu menyajikan pernyataan matematika secara tertulis, mampu mengajukan dugaan (conjecture), belum mampu memanipulasi matematika, belum mampu memberikan alasan terhadap beberapa solusi, dan belum mampu menarik kesimpulan secara logis. (c) Peserta didik dengan kategori kemandirian belajar rendah, belum mampu menyajikan pernyataan matematika secara tertulis, belum mampu mengajukan dugaan (conjecture), belum mampu memanipulasi matematika, belum mampu memberikan alasan terhadap beberapa solusi, dan belum mampu menarik kesimpulan secara logis. Sedangkan pada hasil tingkat kemampuan penalaran matematis pada materi statistika ditinjau dari kemandirian belajar peserta didik diperoleh: a) Peserta didik yang memiliki tingkat kemandirian belajar tinggi memiliki kemampuan penalaran matematis tinggi dan rendah. b) Peserta didik yang memiliki tingkat kemandirian belajar sedang memiliki kemampuan penalaran matematis rendah. c) Peserta didik yang memiliki tingkat kemandirian belajar rendah, maka kemampuan penalaran matematis masuk pada kategori rendah.
Kata Kunci: Kemampuan Penalaran Matematis, Statistika, Kemandirian Belajar