Analisis Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kreatif Matematis Masalah Open Ended pada Materi Perbandingan Ditinjau Gaya Belajar Peserta Didik Kelas VII A Mts Ash-Sholihuddin Dampit
Abstract
Komunikasi matematis merupakan proses menyampaikan dan menerima hasil pemikiran seseorang kepada orang lain. Berpikir kreatif matematis merupakan proses berpikir yang kompleks untuk menyelesaikan permasalahan matematika menggunakan strategi penyelesaian yang dapat dipertanggung jawabkan. Setiap masalah matematika tidak lepas dengan bahasa simbol matematika dalam setiap penyelesaiannya terutama pada masalah open ended. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi dan berpikir kreatif matematis adalah gaya belajar. Gaya belajar merupakan cara yang diambil oleh seseorang dalam memahami informasi baru. Gaya belajar perlu diketahui dalam proses pembelajaran karena dengan mengetahui gaya belajar maka dapat memaksimalkan dalam pemahaman informasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan cara-cara peserta didik dalam menyelesaikan masalah open ended ditinjau dari gaya belajar pada tes kemampuan komunikasi matematis; (2) mendeskripsikan tingkat kemampuan komunikasi matematis peserta didik dalam menyelesaikan masalah open ended ditinjau dari gaya belajar; (3) mendeskripsikan cara-cara peserta didik dalam menyelesaikan masalah open ended ditinjau dari gaya belajar pada tes kemampuan berpikir kreatif matematis; (4) mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik dalam menyelesaikan masalah open ended ditinjau dari gaya belajar.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemilihan subjek dilakukan dengan cara purposive sampling. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A MTs Ash-Sholihuddin dengan jumlah 25 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket, tes, dan wawancara. Angket gaya belajar, tes kemampuan komunikasi dan tes kemampuan berpikir kreatif diberikan kepada 25 siswa, dari hasil angket dan tes tulis tersebut dipilih 3 subjek penelitian dari gaya belajar yang berbeda untuk mengikuti wawancara. Triangulasi teknik digunakan dalam penelitian ini untuk menguji keabsahan data dengan membandingkan hasil angket, hasil tes, dan wawancara.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Cara-cara peserta didik pada tes kemampuan komunikasi matematis yaitu: a) peserta didik dengan gaya belajar visual dapat menyajikan pernyataan matematika secara tertulis, mengajukan dugaan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa pernyataan, menarik kesimpulan, mengecek kesahihan dari suatu bukti, dan menemukan pola; b) peserta didik dengan gaya belajar auditorial dapat menyajikan pernyataan matematika secara tertulis dan mengajukan dugaan; c) peserta didik dengan gaya belajar kinestetik dapat mengajukan dugaan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap pernyataan, menarik kesimpulan; (2) Tingkat kemampuan komunikasi matematis peserta didik berdasarkan gaya belajar yaitu: a) peserta didik dengan gaya belajar visual berada pada tingkat sangat baik; b) peserta didik dengan gaya belajar auditorial berada pada tingkat cukup; c) peserta didik dengan gaya belajar kinestetik berada pada tingkat baik; (3) Cara-cara peserta didik pada tes kemampuan berpikir kreatif matematis yaitu: a) peserta didik dengan gaya belajar visual dapat memenuhi indikatornya adalah elaborasi, kelancaran, elenturan, keaslian; b) peserta didik dengan gaya belajar auditorial dapat memenuhi indikatornya adalah elaborasi, kelancaran, keaslian; c) peserta didik dengan gaya belajar kinestetik dapat memenuhi indikatornya adalah elaborasi, keaslian; (4) Tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik berdasarkan gaya belajar yaitu: a) peserta didik dengan gaya belajar visual berada pada tingkat sangat baik; b) peserta didik dengan gaya belajar auditorial berada pada tingkat baik; c) peserta didik dengan gaya belajar kinestetik berada pada tingkat cukup.
Kata Kunci: Kemampuan Komunikasi Matematis, Kemampuan Berpikir Kreatif, Masalah Open Ended, Gaya Belajar.