Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Ditinjau dari Adversity Quotient pada Materi Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Pakisaji
Abstract
Kemampuan koneksi matematis merupakan salah satu kemampuan dasar matematika yang harus dimiliki oleh peserta didik. Kemampuan koneksi matematis akan membantu peserta didik untuk mengetahui hubungan berbagai konsep dalam matematika dan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, koneksi matematis berperan penting dalam pembelajaran matematika dan harus dikembangkan lagi dalam pembelajaran matematika. Salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan matematika adalah daya juang peserta didik dalam menghadapi kesulitan atau yang disebut dengan adversity quotient. Masing-masing kategori adversity quotient memiliki kemampuan koneksi matematis yang berbeda.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis peserta didik pada setiap kategori adversity quotient (AQ), yaitu kategori climbers, kategori campers, dan kategori quitters. Adapun pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pakisaji, Kabupaten Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi angket, soal tes, dan wawancara. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 6 orang berdasarkan skor angket yang sudah dikerjakan, dengan kriteria dua orang berkategori climbers, dua orang berkategori campers, dan dua orang berkategori quitters. Subjek tersebut dipilih secara acak berdasarkan hasil skor angket adversity quotient yang sudah diklasifikasikan. Selanjutnya, tahap keabsahan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan triangulasi teknik, dimana peneliti membandingkan hasil angket, tes, dan wawancara terhadap sumber yang sama.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, maka kesimpulan yang didapatkan antara lain: 1) Peserta didik dengan kategori climbers mampu memenuhi semua indikator kemampuan koneksi matematis pada materi pertidaksamaan linear dua variabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik kategori climbers memiliki kemampuan koneksi matematis yang sangat baik. 2) Peserta didik dengan kategori campers mampu memenuhi dua indikator dari tiga indikator kemampuan koneksi matematis pada materi pertidaksamaan linear dua variabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik kategori campers memiliki kemampuan koneksi matematis yang cukup baik. 3) Peserta didik dengan kategori quitters hanya mampu memenuhi satu indikator dari tiga indikator kemampuan koneksi matematis dan tidak mampu memenuhi semua indikator kemampuan koneksi matematis pada materi pertidaksamaan linear dua variabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik kategori quitters memiliki kemampuan koneksi matematis yang kurang baik. Adapun rekomendasi dalam penelitian ini antara lain: 1) Berdasarkan hasil persentase hasil angket adversity quotient peserta didik, guru diharapkan untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran yang lebih sesuai untuk meningkatkan kemampuan peserta didik; 2) Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai kemampuan koneksi matematis jika ditinjau dari setiap kategori adversity quotient pada materi yang berbeda maupun pada jenjang lain.
Kata Kunci: Kemampuan Koneksi Matematis, Adversity Quotient, Pertidaksamaan Linear Satu Variabel.