Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif pada Materi Kubus Kelas VIII MTs Mambaul Ulum
Abstract
Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam pembelajaran matematika. Kemampuan pemecahan masalah matematis yang baik sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran matematika, karena pemecahan masalah matematis merupakan tujuan umum pembelajan matematika. Kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik tidaklah sama. Perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik antara lain terdapat pada gaya kognitif reflektif dan impulsif. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan cara peserta didik dalam menyelesaikan soal berbentuk pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan impulsif pada materi kubus kelas VIII MTs Mambaul Ulum; dan 2) mendeskripsikan tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan impulsif pada materi kubus kelas VIII MTs Mambaul Ulum.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yakni angket, tes, dan wawancara. Instrumen yang digunakan antara lain angket MFFT (Matching Familiar Figures Test), soal tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis (KPMM), dan pedoman wawancara. Subjek penelitian yang digunakan sebanyak enam peserta didik berdasarkan hasil angket MFFT. Subjek penelitian yang terpilih kemudian diberi tes KPMM dan diwawancarai untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik, yaitu membandingkan hasil tes KPMM dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat dua kesimpulan yang diperoleh. Kesimpulan yang pertama yaitu cara peserta didik dalam menyelesaikan soal berbentuk pemecahan masalah matematis yaitu: a) peserta didik reflektif menempuh empat tahap pemecahan masalah matematis yakni memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan perencanaan, dan memeriksa kembali proses dan hasil; b) peserta didik impulsif menempuh tiga tahap pemecahan masalah matematis yakni memahami masalah, merencanakan penyelesaian, dan melaksanakan perencanaan. Peserta didik impulsif tidak menempuh tahap memeriksa kembali proses dan hasil.
Kesimpulan yang kedua yaitu mengenai deskripsi tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan impulsif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik reflektif berada pada kategori sedang dengan rata-rata nilai 73,67. Sedangkan peserta didik impulsif berada pada kategori rendah dengan rata-rata nilai 46.
Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif, Kubus.