Show simple item record

dc.contributor.authorPutra, A.R Darmawan
dc.date.accessioned2020-11-20T02:58:56Z
dc.date.available2020-11-20T02:58:56Z
dc.date.issued2020-05-21
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/467
dc.description.abstractKangkung darat (Ipomoea reptans Poir) merupakan sayuran yang bernilai ekonomi dan persebarannya cukup pesat di daerah Asia Tenggara. Kangkung darat relatif tahan kekeringan dan memiliki daya adaptasi luas terhadap berbagai keadaan lingkungan, mudah pemeliharaanya, dan memiliki masa panen yang pendek yaitu 25-30 hst. Kangkung memiliki kandungan gizi tinggi seperti kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, vitamin A, vitamin B, vitamin C, karoten, hentriakontan, dan sitosterol. Senyawa kimia yang dikandung adalah saponin, flavonoid, dan polifenol. Penurunan luas areal lahan pertanian akibat alih fungsi lahan dan penurunan kualitas tanah pertanian menjadi pendorong berkembanganya budidaya tanpa tanah dengan menggunakan berbagai macam kultur substratorganik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh metode aplikasi dan dosis vermikompos terhadap pertumbuhan, hasil dan kandungan klorofil tanaman kangkung. Penelitian ini merupakan percobaan pot dengan media tanam campuran cocopeat, biochar dan pasir dengan sumber nutrisi berasal dari vermikompos. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2019 – 20 Januari 2020, bertempat di laboratorium kompos Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang dan Rumah Plastik yang berlokasi di Jalan MT. Haryono no. 198, Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dengan ketinggian tempat 550 m dpl dengan suhu rata-rata 22-28oC. Dalam Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial Dengan Kontrol. Faktor I adalah metode aplikasi vermikompos terdiri dari tiga taraf yaitu M1= Vermikompos padat, M2= kombinasi vermikompos padat dan cair, M3 = Vermikompos cair. Faktor II adalah Dosis Vermikompos yang terdiri dari lima taraf yaitu V1= 100 g/polibag, V2 = 200 g/polibag, V3 = 300 g/polibag, V4 = 400 g/polibag dan V5 = 500 g/polibag, ditambah satu perlakuan kontrol dengan menggunakan pupuk anorganik. Tiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali dan masingmasing ulangan menggunakan tiga polibag sampel, tiap polibag berisi 12 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode aplikasi vermikompos tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Terdapat kecenderungan semakin tinggi dosis vermikompos semakin tinggi pertumbuhan dan hasil tetapi dosis aplikasi V5 tidak berbeda nyata dengan dosis V4,V3 dan V2. Perlakuan dosis V5 pada tiga macam metode aplikasi memberikan pertumbuhan tanaman yang nyata (P<0.05) lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Bobot segar kangkung per tanaman dan per polibag pada perlakuan V5 menunjukkan hasil tertinggi masing-masing sebesar 13,95g dan 122,17g. Kandungan klorofil tanaman kangkung tertinggi terdapat pada perlakuan M1V5 yaitu 30,10 µg/ml (klorofil a) dan 54,79 µg/ml (klorofil b). Hasil ini menunjukkan bahwa untuk menghasilkan kualitas kangkung yang lebih tinggi pada sistem budidaya tanpa tanah disarankan menggunakan pupuk organik vermikompos.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectTanaman Kangkungen_US
dc.subjectHidroganiken_US
dc.titlePengaruh Metode Dan Dosis Aplikasi Vermikompos Pada Budidaya Tanaman Kangkung (Ipomoea Reptans Poir) Secara Hidroganiken_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record