Analisis Pemasaran Cabai Merah Desa Jetak Ngasri Kecamatan Dau Kabupaten Malang
Abstract
Indonesia adalah negara yang memiliki potensi mengembangkan beragam tanaman holtikultura karena kondisi agroklimat yang mendukung dan ketersedian sumber daya sangat medukung tumbuh kembangnya tanaman holtikultura terdapat beberapa jenis tanaman holtikultura yang banyak dikembangkan salah satunya tanaman cabai merah Produktivitas cabai merah ini mampu menjadi penyumbang perekonomian masyarakat, namun juga perlu didukung adanya pemasaran yang baik, sehingga produksi mampu terserap oleh pasar secara keseluruhan. Proses pemasaran seharusnya berperan penting untuk menunjang tersalurkannya hasil produksi kepada konsumen. pemasaran merupakan arus penyerahan barang dan jasa dari produsen dengan melalui berbagai tahap sampai ke tangan konsumen Tujuan dari penelitian adalah: 1) Untuk mengetahui saluran pemasaran cabai merah di Desa Jetak Ngasri Kecamatan Dau Kabupaten Malang 2) Untuk mengetahui pemasaran cabai merah di Desa Jetak Ngasri Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Metode survey merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur. Lalu semua jawaban dari pertanyaan yang dibuat oleh peneliti dicatat, diolah dan dianalisis. Pengambilan sampel petani cabai merah menggunakan metode random sampling atau acak sederhana. Penentuan jumlah sampel yang diambil tergantung jumlah populasi yakni 39 Petani. Pengambilan sampel untuk lembaga pemasaran menggunakan metode snowball sampling. Dari hasil penelitian diperoleh hasil salura yang terdapat 2 saluran pemasaran cabai merah di Desa Jetak Ngasri Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Saluran I (PetaniPedagang Besar-Pedagang Luar kota), Saluran II (Petani-Pengepul-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen).
Bagian harga yang diterima petani atau farmer’s share pada saluran I adalah 85,47% dari harga jual petani sebesar Rp.10.241/Kg dan dengan margin sebesar Rp.1466, sedangkan pada saluran II bagian harga yang diterima petani atau farmer’s share adalah 62,62% dari harga jual petani sebesar Rp.10,500/Kg dan dengan margin pemasaran sebesar Rp.5400/Kg. Dari kedua saluran pemasaran yang ada ternyata saluran I paling efisien, Hal ini ditunjukkan Famer’s Share harga jual petani Rp.85,47% dengan margin pemasaran sebesar Rp.1466,- sedangkan pada saluran II share harga jual 62,62% dengan margin Rp.5400.
Saran Perlu adanya informasi pasar yang baik terkait harga ataupun permintaan ditingkat konsumen, sehingga para petani tidak dirugikan oleh para pelaku lembaga pemasaran yang terhubung langsung dengan pihak-pihak terkait pemasaran.