dc.description.abstract | Microgreen adalah sayuran yang ditanam dari biji-bijian dan dipanen pada usia 7-14 hari setelah disemai. Microgreen kaya akan kandungan senyawa bioaktif seperti antosianin, flavonoid, alkaloid, karotenoid, isoflavon, lignan, asam fenolat, organosulfida dan beberapa senyawa lainnya. Microgreen red radish adalah produk sayuran memiliki kandungan antosianin yang memberikan manfaat kesehatan yang substansial, memiliki kemampuan menangkal radikal bebas dan memiliki aktivitas antioksidan, antikanker, antidiabetes, antiinflamasi, antiaterogenik, dan sifat kardioprotektif. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman adalah air. Kandungan berbagai zat yang ada di air dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang menyerap air tersebut. Sedangkan kalsium klorida (CaCl2) adalah jenis garam yang memiliki peranan penting dalam mempertahankan kualitas dan pengawetan komoditas segar untuk menjaga keutuhan membran sel sayuran. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi penyemprotan kalsium klorida (CaCl2) menggunakan beberapa jenis air penyiraman terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas microgreen red radish.
Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2022 sampai Maret 2022 di Rumah Microgreen Perum Alamsari, Jl. Joyo Agung, Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah penyemprotan CaCl2 yang terdiri dari 3 taraf konsentrasi (0 %, 0.5 %, dan 1 %) dan faktor kedua adalah jenis air penyiraman yang terdiri dari 3 taraf (air mineral, sumur, dan aquadestilata). Setiap perlakuan diulang sebanyak 2 kali dengan 3 sampel. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F taraf 5% (ANOVA). Jika terdapat pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut dengan BNJ (Beda Nyata Jujur) taraf 5%. Parameter pengamatan meliputi: tinggi tanaman, diameter batang, LPR, bobot segar per box, bobot segar tunas, bobot segar akar, bobot kering per box, bobot kering tunas, bobot kering akar, daya simpan, vitamin C, Kadar air, khlorofil dan uji hedonis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan konsentrasi CaCl2 dengan beberapa jenis air penyiraman pada tinggi tanaman dan kadar air. Perlakuan penyemprotan konsentrasi 0,5% CaCl2 dengan air mineral memberikan nilai tertinggi pada tinggi tanaman 5 hst (6,44 cm). Perlakuan penyemprotan konsentrasi 0% CaCl2 dengan air sumur memberikan nilai tertinggi pada tinggi tanaman 8 hst (8,36 cm). Perlakuan penyemprotan 0% CaCl2 dengan air mineral memberikan nilai tertinggi pada kadar air (96,31 %). Secara terpisah perlakuan konsentrasi CaCl2 berpengaruh nyata variabel pertumbuhan, aplikasi 0,5% CaCl2 memberikan nilai tertinggi pada tinggi tanaman umur 5 hst dan diameter batang 10 hst (6,34 cm dan 1,46 mm) dan aplikasi 1% CaCl2 memberikan nilai tertinggi diameter batang 8 hst (1,55 mm). Sedangkan pada variabel hasil panen, aplikasi 0,5% CaCl2 memberikan nilai tertinggi pada bobot segar per box dan bobot segar tajuk (100,98 gram, 70,08 gram), bobot kering per box dan bobot kering tajuk (4,24 gram, dan 2,92 gram). Perlakuan beberapa jenis air berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil panen. Penyiraman jenis air sumur memberikan nilai tertinggi pada tinggi tanaman 5 dan 8 hst ( 6,38 cm dan 7,90 cm), LPR 5-10 hari (0,08 g g-1hari-1). Sedangkan pada variabel hasil panen penyiraman air sumur memberikan nilai tertinggi pada bobot segar per box dan bobot segar tajuk (99,08 gram dan 67,68 gram), serta bobot kering per box, bobot kering tajuk, dan bobot kering akar (4,17 gram, 2,97 gram, dan 1,21 gram). Penyiraman air mineral memberikan nilai tertinggi pada bobot segar akar (31, 59 gram).
Kata Kunci : Pengaruh, Penyemprotan Berbagai Konsentrasi, Kalsium Klorida (CaCl2), Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Microgreen Red Radish (Raphanus sativus L.) | en_US |