Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Ditinjau dari Motivasi Belajar Peserta Didik dalam Menyelesaikan Masalah Kontekstual pada Materi Fungsi Kuadrat Kelas X PS 3 SMK Negeri 2 Malang
Abstract
Salah satu dari standar kemampuan dasar matematika yang ditetapkan NCTM yaitu kemampuan koneksi matematis. Masih terdapat sekitar 50% peserta didik kelas X PS 3 SMKN 2 Malang mengalami kesulitan dalam mengkoneksikan masalah pada soal menjadi model matematika yang tepat. Terdapat faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam pembelajaran untuk mencapai pemahaman konsep salah satunya merupakan motivasi belajar. Kemampuan koneksi matematis peserta didik perlu dikaji lebih lanjut, khususnya dalam menyelesaikan masalah kontekstual pada materi fungsi kuadrat. Tidak menutup kemungkinan bahwa kemampuan koneksi matematis dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
Tujuan penelitian ini ada 3 yaitu: (1) untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis yang memiliki tingkat motivasi belajar tinggi dalam menyelesaikan masalah kontekstual pada materi fungsi kuadrat kelas X PS 3; (2) untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis yang memiliki tingkat motivasi belajar sedang dalam menyelesaikan masalah kontekstual pada materi fungsi kuadrat kelas X PS 3; (3)untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis yang memiliki tingkat motivasi belajar rendah dalam menyelesaikan masalah kontekstual pada materi fungsi kuadrat kelas X PS 3.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian ini adalah 6 peserta didik kelas X Perawatan Sosial (PS) 3 SMK Negeri 2 Malang dari 3 tingkat motivasi belajar. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12-19 mei 2022. Teknik Pengumpulan data menggunakan angket motivasi belajar, tes kemampuan koneksi matematis, dan wawancara kemampuan koneksi matematis. Indikator kemampuan koneksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu koneksi konsep atau prinsip tertentu pada suatu topik dalam matematika, koneksi antar konsep matematika dengan bidang ilmu lainnya dan koneksi konsep konsep matematika dengan kehidupadan sehari-hari. Uji keabsahan data yang dilakukan yaitu dengan triangulasi teknik dengan membandingkan hasil tes dan wawancara kemampuan koneksi matematis. Analisis data yang dilakukan yaitu dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) peserta didik pada tingkat motivasi tinggi hanya mampu memenuhi indikator kemampuan menuliskan apa yang ditanya dan apa yang diketahui pada soal dengan tepat pada koneksi konsep atau prinsip tertentu pada suatu topik dalam matematika; (2) pada tingkat motivasi sedang terdapat peserta didik yang hanya mampu menuliskan model matematika yang sesuai dengan permasalahan yang disajikan pada soal pada koneksi konsep atau prinsip tertentu pada suatu topik dalam matematika; (3) peserta didik pada tingkat motivasi rendah hanya mampu memenuhi indikator kemampuan menuliskan apa yang ditanya dan apa yang diketahui pada soal dengan tepat pada koneksi konsep atau prinsip tertentu pada suatu topik dalam matematika. Bagi pendidik hendaknya selalu tanggap terhadap perubahan dan permasalahan pada diri peserta didik, dan pendidik selalu aktif dalam memberikan dorongan serta dukungan belajar pada peserta didik agar peserta didik mampu memiliki motivasi belajar yang baik. Peserta didik diharapkan mampu memperbaiki motivasi belajar yang sudah dimiliki dan dapat mengasah kemampuan koneksi matematis yang sudah dimiliki terutama pada materi fungsi kuadrat.
Kata Kunci : Kemampuan Koneksi Matematis, Motivasi Belajar, Masalah Kontekstual