Profil berpikir kreatif menjabarkan sekumpulan data yang mendeskripsikan kondisi yang sebenarnya terkait berpikir kreatif siswa. Dengan berpikir kreatif siswa mampu menyelesaikan masalah matematis dengan mampu mencari solusi alternatif, daya pikir yang meluas, dan mampu menggabungkan ide-ide menjadi selesaian yang tepat. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi berpikir kreatif yaitu gaya belajar. Salah satu cara untuk mengetahui berpikir kreatif siswa dengan memberikan soal pemecahan masalah sebagai kategori soal nonrutin. Tujuan penelitian ini yaitu: untuk mendeskripsikan profil berpikir kreatif dalam memecahkan masalah arimetika sosial ditinjau dari gaya belajar. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Plus Darussalam Lawang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, soal tes, dan wawancara. Sumber data penelitian ini yaitu peserta didik kelas VII B sebanyak 24 orang. Subjek penelitian terdiri dari tiga kelompok yaitu: 2 subjek kelompok gaya belajar visual; 2 subjek kelompok gaya belajar auditorial; dan 2 subjek kelompok gaya belajar kinestetik. Subjek penelitian dipilih secara purposive sampling berdasarkan hasil angket gaya belajar dan diskusi dengan guru matematika. Teknis analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu: reduksi data; penyajian data; dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) siswa dengan gaya belajar visual dalam menyelesaikan masalah pada indikator berpikir kreatif kefasihan mampu memahami masalah, mengemukakan jawaban dengan lancar dan benar, hasil pengerjaan dengan tulisan yang rapi dan teratur, dan menyimpulkan jawaban akhir dengan menyesuaikan pertanyaan dari masalah. Pada indikator keluwesan subjek mampu menggunakan cara yang berbeda dalam menyelesaikan masalah, dengan cara penghitungan meskipun pada subjek 2 tidak menggunakan rumus. Subjek dengan kecenderungan visual mampu dalam merinci jawaban secara detail dalam proses memecahkan masalah; (2) siswa dengan gaya belajar auditorial dalam menyelesaikan masalah pada indikator kefasihan dapat memahami masalah cenderung tidak menuliskan diketahui dan ditanya, namun langsung menuliskan cara pengerjaannya dan tanpa menggunakan rumus. Namun, subjek mampu mengerjakan denga lancar dan hasil jawaban benar. Pada indikator keluwesan dengan menyelesaikan masalah menggunakan cara yang berbeda. Subjek dengan gaya belajar auditorial lebih mampu menyatakan informasi dengan bercerita daripada tertulis melalui hasil tes berpikir kreatif; (3) siswa dengan gaya belajar kinestetik dalam menyelesaikan masalah aritmetika sosial pada indikator kefasihan hanya dimiliki oleh subjek 2 dengan mampu menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, namun dalam proses pengerjaannya tidak tepat dan kesimpulan jawaban akhir dapat menjawab pertanyaan dari soal dengan benar. Pada indikator keluwesan dan kebaruan belum dimiliki subjek. Subjek dengan gaya belajar kinestetik juga sulit dalam menghitung dan menyelesaikan masalah dengan jawaban yang tepat. Selain itu, subjek dengan kecenderungan kinestetik juga merasa bingung dalam memahami soal. Hal tersebut dikarenakan gaya belajar kinestetik hanya mampu mengerjakan suatu masalah jika mengerjakan soal serupa sebelumnya. Kata Kunci: Profil Berpikir Kreatif, Pemecahan Masalah Aritmetika Sosial, Gaya Belajar