Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble dengan Media Flashcard untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berpikir Kreatif Peserta didik Kelas VIII-C SMP Diponegoro Tumpang
Abstract
Penggunaan model dan media pembelajaran dalam suatu pembelajaran matematika harus bisa menjadikan peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Hal ini dikarenakan keaktifan peserta didik ini akan mempengaruhi peningkatan dan perkembangan kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kreatif, serta tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu pendidik harus dapat meningkatkan kemampuan-kemampuan tersebut. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kreatif peserta didik ini masih terjadi di kelas VIII-C SMP Diponegoro Tumpang. Hal ini terlihat dari hasil pre- test tentang kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kreatif peserta didik didapatkan rata-rata kelas hanya 45,7. Hal ini dikarenakan belum digunakannya model dan media pembelajaran yang tepat, sehingga menjadikan peserta didik pasif dan menjadikan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kreatif mereka rendah.
Tujuan penelitian ini yaitu: 1) untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran scramble dengan media flashcard untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kreatif peserta didik, 2) Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik sesudah diberi model pembelajaran scramble dengan media flashcard, 3) Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik setelah diberi model pembelajaran scramble dengan media flashcard.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK partisipan dengan populasi seluruh peserta didik kelas VIII SMP Diponegoro Tumpang. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh peserta didik kelas VIII-C di SMP Diponegoro Tumpang tahun ajaran 2021/2022. Teknik penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif didukung dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data kualitatif didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dan catatan lapangan yang nantinya data tersebut akan divalidasi menggunakan triangulasi teknik untuk menguji keabsahan data, sedangkan data kuantitatif akan didapatkan dari persentase dan rata-rata hasil post-tes.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: 1) penerapan model pembelajaran scramble dengan media flashcard dimulai dengan fase 1 (stimulation) pendidik memberikan stimulus dengan melakukan tanya jawab terhadap materi yang akan dipelajari dan peserta didik merespon pertanyaan yang diajukan, dilanjutkan pada fase 2 (Data Collection) pendidik mempresentasikan materi yang akan diajarkan dan mempersiapkan paket flashcard, untuk fase 3 (Organizer) pendidik memberikan instruksi kepada peserta didik untuk membentuk kelompok dan memberikan LKPD serta paket flashcard, pada fase 4 (data processing) pendidik memantau jalannya diskusi dan menanyakan kepada setiap kelompok tentang kendala atau kesulitan yang ada, pada fase 5 (evaluation) pendidik mengevaluasi pengetahuan peserta didik mengenai topic yang dipelajari dengan cara meminta perwakilan peserta kelompok agar maju mempresentasikan hasil diskusinya, terakhir fase 6 (award) pendidik menyiapkan dan memberikan skor pada kelompok yang dapat menjawab dan mencocokkan kartu dengan tepat. Kegiatan peserta didik dan guru mencapai 86,77% dan 82,91%, hasil catatan lapangan dan wawancara juga menunjukkan bahwa peserta didik sudah mulai kondusif dan bisa memahami model dan media yang digunakan. 2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah sesudah diberi model pembelajaran kooperatif tipe scramble dengan media flashcard mengalami peningkatan, pada siklus I kemampuan pemecahan masalah mencapai persentase 51,52% dan pada siklus II meningkat menjadi 85,18%. 3) Peningkatan kemampuan berpikir kreatif sesudah diberi model pembelajaran kooperatif tipe scramble dengan media flashcard mengalami peningkatan yang pada siklus I menunjukkan persentase 44,48% meningkat menjadi 81,48% pada siklus II, persentase ini sudah melebihi standar keberhasilan yang ditetapkan.
Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble, Kemampuan Pemecahan Masalah, Kemampuan Berpikir Kreatif, Materi Statistika