Analisis Kemampuan Berpikir Reflektif dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Ditinjau dari Teori Bruner pada Materi Teorema Pythagoras Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 1 Sukorejo
Abstract
Kemampuan berpikir reflektif sangat penting dimiliki oleh setiap peserta didik dalam pembelajaran matematika. Pentingnya kemampuan berpikir reflektif adalah sebagai sarana peserta didik untuk mendorong pemikiran selama situasi penyelesaian masalah, karena memberikan kesempatan untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi dan memikirkan strategi terbaik untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika dengan baik. Tujuan dalam penelitian yaitu: (1) Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif peserta didik pada tahap enaktif dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi Teorema Pythagoras peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Sukorejo; (2) Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif peserta didik pada tahap ikonik dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi Teorema Pythagoras peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Sukorejo; (3) Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif peserta didik pada tahap simbolik dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi Teorema Pythagoras peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Sukorejo.
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sukorejo yang beralamatkan di Jl. Sumbergareng, RT.03/RW.06, Sengkan, Sukorejo, Kec. Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tahapan Teori Bruner untuk pengklasifikasian tahapan belajar peserta didik (tahap enaktif, tahap ikonik dan tahap simbolik), tes kemampuan berpikir reflektif, dan pedoman wawancara. Subjek penelitian adalah 6 peserta didik yang dipilih berdasarkan hasil tes tahapan Teori Bruner yaitu 2 peserta didik pada tahap enaktif, 2 peserta didik pada tahap ikonik dan 2 peserta didik pada tahap simbolik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara. Validasi data pada penelitian ini menggunakan triangulasi teknik untuk menguji keabsahan data dengan cara membandingkan hasil tes kemampuan berpikir reflektif dan hasil wawancara pada sumber yang sama.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa 1) peserta didik pada tahap enaktif memiliki kemampuan berpikir reflektif pada materi teorema pythagoras dengan kategori kurang. Hal ini dibuktikan subjek hanya memenuhi satu indikator saja yaitu indikator reacting dimana peserta didik mampu menjelaskan yang diketahui dan ditanyakan dalam soal dengan benar,
2) peserta didik pada tahap ikonik memiliki kemampuan berpikir reflektif pada materi teorema pythagoras dengan kategori cukup. Hal ini dibuktikan subjek mampu memenuhi dua indikator yaitu indikator reacting dimana peserta didik mampu menjelaskan yang diketahui dan ditanyakan dalam soal dengan benar, serta indikator comparing dimana peserta didik mampu menjelaskan cara menyelesikan masalah dalam soal dengan benar, 3) peserta didik pada tahap simbolik mampu memenuhi semua indikator yaitu indikator reacting dimana peserta didik mampu menjelaskan yang diketahui dan ditanyakan dalam soal dengan benar, indikator comparing dimana peserta didik mampu menjelaskan cara menyelesikan masalah dalam soal dengan benar, serta indikator contemplating dimana peserta didik memeriksa kembali hasil pengerjaan dan mampu memberikan kesimpulan dengan tepat.
Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Reflektif, Teorema Pythagoras, Teori Bruner