Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Model Pembelajaran Deep Dialogue Critical Thinking Materi Statistika Kelas VIII SMP Diponegoro Tumpang
Abstract
Berdasarkan hasil studi pendahuluan diperoleh bahwa peserta didik kelas
VIII-C memiliki kemampuan komunikasi matematis dan kemampuan berpikir
kritis yang masih rendah. Begitu juga berdasarkan wawancara dengan guru
matematika kelas VIII yang menyatakan bahwa peserta didik kurang antusias
terhadap pembelajaran matematika dan memiliki kemampuan komunikasi
matematis dan kemampuan berpikir kritis yang rendah. Oleh sebab itu,
kemampuan komunikasi matematis dan kemampuan berpikir kritis peserta didik
perlu ditingkatkan. Peneliti menerapkan model pembelajaran Deep Dialogue
Critical Thinking (DDCT) dalam pembelajaran. Model pembelajaran ini
merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kegiatan berdialog secara
mendalam guna meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik dan
kemampuan berpikir kritis peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk:
(1)mendeskripsikan peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan
kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Deep Dialogue Critical Thinking pada materi
statistika. (2)mendeskripsikan respon peserta didik terkait penerapan model
pembelajaran Deep Dialogue Critical Thinking untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi matematis dan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi
statistika.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sebanyak dua siklus dengan pendekatan kualitatif yang didukung dengan
pendekatan kuantitatif. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai
pemberi tindakan yang dibantu oleh dua orang pengamat dalam mengumpulkan
data. Penelitian ini dilakukan di SMP Diponegoro Tumpang dengan 27 peserta
didik kelas VIII-C sebagai subjek. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik observasi, teknik wawancara, catatan lapangan, dan tes akhir siklus.
Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini terdiri dari empat aspek yang
meliputi tes akhir siklus, lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi
aktivitas peserta didik, dan wawancara. Selain itu pengecekan keabsahan data
dilasanakan dengan tiga teknik yaitu ketekunan pengamat, triangulasi, dan
pemeriksaan sejawat. Adapun teknik analisis data yang digunakan pada penelitian
ini meliputi teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif.
Secara umum, hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh bahwa: (1)
terdapat peningkatan terhadap kemampuan komunikasi matematis dan
kemampuan berpikir kritis pada peserta didik setelah diberi tindakan dengan
langkah-langkah pembelajaran yang meliputi menyampaikan tujuan pembelajaran,
membangun komunitas, penemuan konsep dengan diskusi, refleksi dan evaluasi
pada model pembelajaran Deep Dialogue Critical Thinking. Adapun hasil
peningkatan ini secara rinci yaitu: (a) hasil observasi kegiatan guru pada siklus I
mencapai sedangkan pada siklus II mencapai dengan peningkatan
. (b) hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus I mencapai
sedangkan pada siklus II mencapai dengan peningkatan . (c) hasil
tes akhir siklus I peserta didik mencapai sedangkan pada siklus II
mencapai dengan peningkatan . (2) Respon peserta didik dapat
diketahui berdasarkan wawancara dengan peserta didik setelah tes akhir siklus,
adapun pada siklus I diperoleh bahwa peserta didik merasa senang
sedangkan pada siklus II diperoleh peserta didik yang diwawancarai
mengaku senang dengan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran
Deep Dialogue Critical Thinking. Kata kunci: Peningkatan, Kemampuan Komunikasi Matematis, Kemampuan
Berpikir Kritis, Model Pembelajaran Deep Dialogue Critical Thinking, Statistika