Inovasi Program Urban Farming dalam Menjaga Stabilitas Ketahanan Pangan di Kota Malang (Studi Kasus Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang)
Abstract
Penelitian ini dilakukan atas dasar adanya program Urban Farming di Kota Malang khususnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang terkait dengan konversi lahan atau penyempitan lahan, program ini telah di angkat langsung oleh pemerintah Kota Malang yang mana menjadi sebuah inovasi bagi masyarakat khususnya Kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pelaksanaan program Urban Farming di Kota Malang (2) Faktor pendukung dan penghambat dari program Urban Farming dan yang paling utama adalah Inovasi Program Urban Farming Dalam Menjaga Stabilitas Ketahanan Pangan .
Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti memilih jenis penelitian deskriptis kualitatif bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan nyata apa yang terjadi dilapangan secara menyeluruh, kemudian mengungkapkan secara spesifik, rinci dan mendalam mengenai suatu permasalahan dengan mencari informasi sebanyak mungkin tentang “Inovasi program Urban Farming dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan di Kota Malang”. Pada pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan tipe komponen yaitu antara lain : Reduksi Data, Penyajian data, kesimpulan atau Verifikasi. Kemudian teknik pemeriksaan peneliti menggunakan teknik keabsahan data.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sangat beragam bentuk inovasi terkait Urban Farming (1) Bakti Inovasi Ex Vitro dan Budidaya Hidroponik (2) Drip Irrigation Sytem (3) QR Code (4) P2L(Pekaranan Pangan Lestari) (5) Petani Milenial (6) Kolam Terpal dan Budikdamber (7) Bantuan Saprodi.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat faktor pendukung dan juga faktor penghambat dari program Urban Farming diantaranya yaitu (1) didukung langsung oleh Pemkot (2) minset masyarakat cinta dengan lingkungan (3) program Urban Farming sesuai dengan Perda (4) kerja sama dengan berbagai elemen. Sedangkan faktor penghambat yang ditemui yaitu keterbatasan waktu dan kurang berkesinambungan antar kader lingkungan.
Kata kunci: Inovasi, urban farming, ketahanan pangan.