Faktor – Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Pembelian Sayur Hidroponik
Abstract
Sayuran merupakan jenis tanaman holtikultura yang mudah dibudidayakan. Sayuran mempunyai nilai komersial yang cukup tinggi karena dibutuhkan dalam setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi manusia. Seiring berkembangnya zaman, pola kehidupan masyarakat mulai berubah untuk lebih memilih gaya hidup yang sehat. Berbagai upaya dilakukan petani salah satunya dengan ditemukannya teknologi modern yaitu pertanian dengan sistem hidroponik. Hidroponik adalah membudidayakan tanaman tanpa menggunakan tanah tetapi menggunakan air dan larutan nutrisi sebagai media tanam. Hidroponik berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua suku kata yaitu hydro yang artinya air dan ponos yang artinya mengerjakan (Purbajanti et al., 2017, p. hlm 1). Sayuran hidroponik relatif lebih mahal di bandingkan dengan sayuran konvensional. Kelebihan sayuran hidroponik yaitu lebih bersih dan bebas dari residu pestisida kimia. Kedua hal tersebut dapat menarik perhatian bagi calon konsumen sayuran hidroponik karena sayuran lebih sehat dan layak untuk di konsumsi.Tujuan diadakannya penelitian ini yaitu penelitian 1) Mengetahui karakteristik konsumen Sayuran berbasis hidroponik di kabupaten dan kota Malang. 2) Mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi apa yang berpengaruh secara signifikan dalam pembelian sayuran hidroponik di kabupaten dan kota Malang.
Penelitian ini dilakukan di kabupaten dan kota Malang dengan alasan karena Malang merupakan kota yang tergolong sudah maju dan rata- rata penduduknya memiliki pendidikan yang tinggi. Gaya hidup dan pola konsumsi di Malang tergolong menengah keatas. Jika dilihat dari pendidikan dan perekonomian masyarakat Malang terdapat potensi yang tinggi dalam menerapkan pola konsumsi yang sehat. Metode penelitian ini menggunakan accidental sampling. Accidental sampling merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja secara kebetulan bertemu dengan peneliti, sehingga didapatkan 70 responden.Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi model logit. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen Sayuran berbasis hidroponik di kabupaten dan kota Malang.
Hasil analisis yang dilakukan mendapatkan bahwa konsumen sayuran mempunyai karakteristik terbanyak dengan umur 21 – 30 tahun, berjenis kelamin perempuan, dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi, berstatus sebagai pelajar/mahasiswa, yang memiliki pendapatan ≥ Rp 3.000.000 per bulan, dan memiliki 3 – 4 anggota keluarga. Hasil analisis yang dilakukan mendapatkan 3 variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap faktor – faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi keputusan pembelian sayuran hidroponik yaitu variabel harga (X1), pendidikan (X6), dan pendapatan (X7). Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh secara nyata terhadap faktor – faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi keputusan pembelian sayuran hidroponik yaitu variabel tampilan fisik (X2), kemasan (X3), kesegaran (X4), dan ketersediaan (X5)
Saran yang dapat penulis berikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Diharapkan para pelaku usaha di bidang sayuran hidroponik memiliki ketentuan harga yang stabil yang dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. 2) Diharapkan di semua jenjang pendidikan mendapatkan edukasi mengenai makanan sehat yang diperlukan bagi tubuh manusia, terutama mulai mengenalkan manfaat dan keunggulan dari sayuran hidroponik. 3) Tinggi rendahnya pendapatan diharapkan konsumen untuk tetap memikirkan kesehatan dan kebutuhan tubuh.
Kata Kunci : Faktor – Faktor Sosial Ekonomi, Pembelian Sayur Hidroponik