Analisis Kemampuan Literasi Matematika dalam Menyelesaikan Soal Hots Ditinjau dari Kecerdasan Logis-Matematis dan Linguistik dengan Pokok Bahasan Program Linear Dua Variabel pada Peserta Didik Kelas XI di Man Kota Batu
Abstract
Kemampuan literasi matematika merupakan kemampuan untuk merumuskan, menerapkan dan menafsirkan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari melibatkan kecerdasan masing-masing individu. Kecerdasan yang erat kaitannya dengan kemampuan literasi matematika yaitu kecerdasan logis-matematis dan kecerdasan linguistik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk: (1) mendeskripsikan kemampuan literasi matematika peserta didik dalam menyelesaikan soal HOTS ditinjau dari kecerdasan logis-matematis dan linguistik dengan pokok bahasan program linear dua variabel, (2) mendeskripsikan tingkat kemampuan literasi peserta didik dalam menyelesaikan soal HOTS ditinjau dari kecerdasan logis-matematis dan linguistik dengan pokok bahasan program linear dua variabel.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-IPA-3 MAN Kota Batu dengan jumlah 18 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket, tes dan wawancara. Angket kecerdasan logis-matematis dan linguistik dan tes kemampuan literasi matematika diberikan kepada 18 peserta didik, dari hasil angket tersebut dikelompokkan sesuai kecerdasan logis-matematis dan linguistik. Memilih 3 peserta didik pada kecerdasan logis-matematis dan linguistik dengan rincian tingkat tinggi, sedang, dan rendah. Sehingga jumlah subjek wawancara seluruhnya ada 6 peserta didik. Subjek penelitian yang berjumlah 6 peserta didik kemudian melakukan sesi wawancara.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) kemampuan literasi matematika ditinjau dari kecerdasan logis-matematis dan linguistik yaitu (a) peserta didik dengan kecerdasan logis-matematis tinggi dapat memenuhi seluruh indikator kemampuan literasi matematika pada proses merumuskan, menerapkan dan menafsirkan. (b) Peserta didik dengan kecerdasan logis-matematis sedang hanya memenuhi indikator pada proses menerapkan saja, pada indikator proses merumuskan hanya sebagian saja yang dipenuhi dan indikator pada proses menafsirkan belum memenuhi seluruhnya. (c) Peserta didik dengan kecerdasan logis-matematis rendah hanya memenuhi sebagian indikator pada proses merumuskan dan menerapkan. Pada proses menafsirkan belum memenuhi seluruh indikator. (d) Peserta didik dengan kecerdasan linguistik tinggi telah mampu memenuhi seluruh indikator pada proses merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan. (e) Peserta didik dengan kecerdasan linguistik sedang hanya mampu memenuhi seluruh indikator pada proses merumuskan, sedangkan pada proses menerapkan hanya sebagian indikator saja yang dipenuhi, dan pada proses menafsirkan belum mampu memenuhi seluruh indikator. (f) Peserta didik dengan kecerdasan linguistik rendah, hanya mampu memenuhi sebagian indikator pada proses merumuskan dan menerapkan, sedangkan pada proses menafsirkan belum memenuhi seluruh indikator. (2) Tingkat kemampuan literasi matematika ditinjau dari kecerdasan logis-matematis dan linguistik yaitu: (a) Peserta didik dengan kemampuan literasi tinggi dalam menyelesaikan soal HOTS yang memiliki kecerdasan linguistik lebih unggul dibandingkan peserta didik dengan kecerdasan logis-matematis. (b) Peserta didik dengan kemampuan literasi sedang dalam menyelesaikan soal HOTS yang memiliki kecerdasan logis-matematis lebih tinggi. (c) Peserta didik dengan kemampuan literasi rendah dalam menyelesaikan soal HOTS yang memiliki kecerdasan logis-matematis lebih tinggi. Kata Kunci : Kemampuan Literasi Matematika, Soal HOTS, Kecerdasan Logis-Matematis, Kecerdasan Linguistik.