Show simple item record

dc.contributor.authorAlex, Mochamad
dc.date.accessioned2022-10-28T02:26:02Z
dc.date.available2022-10-28T02:26:02Z
dc.date.issued2022-08-07
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/5755
dc.description.abstractMentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu sayuran tahunan yang dapat tumbuh dengan menjalar dengan bantuan lanjaran atau ajir dengan panjang tanaman 1-3 meter, buah berwarna hijau muda, batang berwarna hijau tua, dan merupakan jenis tanaman semusim (Vingga, 2018). Didalam buah mentimun terdapat kandungan 0,1% lemak, 0,65% protein dan 2,2% karbohidrat. Selain didalam mentimun terdapat kandungan kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, vitamin C, vitamin B1, vitamin A, dan vitamin B2 (Cahyo, 2013 dalm jurnal Rachmattullah, M. et al., 2021). Di Indonesia, produksi mentimun mengalami penurunan dari tahun ke tahun, dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa produksi mentimun setiap tahunnya mengalami penurunan sejak tahun 2013 sebesar 491,636 ton/tahun, tahun 2014 sebesar 477,989 ton/tahun, tahun 2015 sebesar 447,696 ton/tahun, tahun 2016 sebesar 430,218 ton/tahun, dan tahun 2017 sebesar 424,917 ton/tahun (Marsuhendi R., et al., 2021). Penurunan produksi mentimun disebabkan oleh beberapa faktor antara lain rendahnya kesuburan tanah dan belum maksimalnya dalam sistem budidaya mentimun, maka perlu dilakukan perbaikan tehnik budidaya tanaman mentimun yang intensif untuk meningkatkan hasil panen mentimun seperti dilakukannya pemangkasan, pemberian pupuk organik dan anorganik, dan pemberian jarak tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara pemberian pupuk organik cair dan kombinasi berbagai macam media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun serta untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair dan kombinasi berbagai macam media tanam terbaik untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil mentimun Baby (Cucumis sativus L. Var Vanesa). Penelitian ini dilakukan di lahan persawahan dusun Kemuning Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kab. Malang, dengan rancangan percobaan RAK Faktorial dengan kontrol dimana terdapat 2 faktor, faktor pertama : P1 = POC kulit bawang merah 250 ml/tanaman, P2 = POC kulit bawang putih 250 ml/tanaman sedangkan faktor kedua : M1 = Tanah + sekam (2:1), M2 = Tanah + limbah baglog jamur (2:1), M3 = Tanah + pupuk kandang sapi (2:1). terdapat 6 perlakuan ditambah 1 kontrol sehingga terdapat 7 perlakuan yang diulang 3 kali setiap ulangan terdiri 3 tanaman diperoleh 63 unit percobaan. Analisis data menggunakan Anova 5% jika nyata diuji lanjut menggunakan BNJ 5% dan Dunnet 5% Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan P2M3 (POC kulit bawang putih dengan media tanah dan pupuk kandang sapi) cenderung menunjukkan nilai yang paling tinggi dibandingkan perlakuan lainnya dari semua parameter penagamtan, hal ini disebabkan terdapat kandungan unsur hara yang tinggi dari kulit bawang putih seperti kalium 3,60%, kalsium 1,63%, magnesium 1,37% dan fosfor 1,37% dan kandungan unsur hara pupuk kandang sapi Nitrogen 1,53%, Fosfor 1,18%, Kalium 1,30%, Mg 0,33%. Dari hasil pengamatan diperoleh nilai 35,54 cm pada panjang tanaman, jumlah buah per tanaman 17,50 cm2, 303,33 g pada bobot buah per tanaman. Kata Kunci : Pemanfaatan, Pupuk Organik Cair (POC) Kulit Bawang, Berbagai Media Tanam, Pertumbuhan dan Hasil Mentimun Baby (Cucumis sativus L. Var. Vanesa)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPertanianen_US
dc.subjectAgroteknologien_US
dc.subjectPemanfaatanen_US
dc.subjectPupuk Organik Cair (POC) Kulit Bawangen_US
dc.subjectBerbagai Media Tanamen_US
dc.subjectPertumbuhan dan Hasil Mentimun Baby (Cucumis sativus L. Var. Vanesa)en_US
dc.titlePemanfaatan Pupuk Organik Cair (POC) Kulit Bawang pada Berbagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Mentimun Baby (Cucumis sativus L. Var. Vanesa)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record