Studi Komparatif Usahatani Padi Sistem Tanam Jajar Legowo dan Tegel di Desa Wisata Sidorejo Indah (Dewi Sri) Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang
Abstract
Tanaman padi menjadi salah satu komoditas utama yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Terlihat bahwa beras yang dihasilkan oleh tanaman padi ini digunakan sebagai makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat. Namun, untuk pemenuhan kebutuhan pangan (beras) untuk penduduk di Indonesia yang semakin bertambah setiap tahunnya tidaklah mudah karena untuk budidaya pangan tersebut dihadapkan dengan berbagai permasalahan dalam produksi yang dapat menurunkan produktivitas padi.
Suatu upaya dalam meningkatkan produktivitas tanaman padi adalah dengan menerapkan teknologi budidaya terpadu yaitu sistem tanam jajar legowo. Dengan penerapan jajar legowo ini dapat menambah populasi tanaman dan mampu meningkatkan produktivitas sekitar 12-22%. Sistem tanam jajar legowo ini sudah lama diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia. Salah satu Desa yang sudah menerapkan sistem tanam jajar legowo adalah Desa Wisata Sidorejo Indah, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang yang masih baru pertamakali diterapkan pada musim tanam ke 3 yaitu pada bulan Agustus-Desember 2021. Namun, petani masih banyak yang belum beralih ke teknologi sistem tanam jajar legowo dikarenakan petani masih ragu dengan hasil yang diperoleh dari budidaya padi dengan penerapan sistem tanam jajar legowo. Umumnya petani padi akan beralih ketika budidaya tersebut sudah terbukti hasilnya lebih maksimal dibandingkan budidaya padi dengan sistem tanam sebelumnya yaitu sistem tanam tegel. Oleh karena itu, perlu suatu penelitian terkait perbandingan usahatani padi sistem tanam jajar legowo dengan usahatani padi sistem tanam tegel.
Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui besarnya biaya produksi, pendapatan dan efisiensi usahatani padi dengan penerapan sistem tanam jajar legowo dan sistem tanam tegel. (2) Untuk mengetahui besarnya nilai BEP (Break Event Point) pada usahatani padi dengan penerapan sistem tanam jajar legowo dan sistem tanam tegel. (3) Untuk menganalisis perbandingan produktivitas, pendapatan, efisiensi, dan BEP pada usahatani padi dengan penerapan sistem tanam jajar legowo dengan sistem tanam tegel.
Lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu di Desa Wisata Sidorejo Indah, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan dua metode sampling yaitu purposive sampling dan sensus yang masing-masing digunakan untuk pengambiilan sampel petani padi sistem tanam tegel sebanyak 36 petani dan petani padi sistem tanam jajar legowo sebanyak 7 petani. Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara secara langsung dengan petani padi sistem tanam jajar legowo dan tegel sedangkan data sekunder diperoleh dari intansi terkait yang meliputi kantor desa, BPS kabupatan malang, dan penyuluh pertanian (PPL) daerah setempat.
Tujuan pertama dari peneliitian ini dianalisis menggunakan analisis usahatani yang meliputi analisis biaya, analisis penerimaan, analisis pendapatan, dan analisis kelayakan usahatani menggunakan analisis R/C ratio. Tujuan penelitian yang kedua menggunakan analisis titik impas atau analisis Break Event Point. Tujuan penelitian ketiga menggunakan analisis uji beda rata-rata dua sampel bebas yaitu Independent t-test.
Hasil analisis usahatani padi sistem tanam jajar legowo dan sistem tanam tegel menunjukkan bahwa biaya produksi usahatani padi sistem tanam jajar legowo sebesar Rp 12.744.633/Ha/MT lebih rendah dibandingkan biaya usahatani padi sistem tanam tegel sebesar Rp 13.373.546/Ha/MT. Total Pendapatan yang diperoleh usahatani padi sistem tanam jajar legowo sebesar Rp 6.460.367/Ha/MT lebih rendah dibandingkan pendapatan usahatani padi sistem tanam tegel sebesar Rp 18.265.254/Ha/MT. Produktivitas usahatani padi sistem tanam jajar legowo sebesar 4,18 Ton/Ha/MT lebih rendah dibandingkan produktivitas usahatani padi sistem tanam tegel sebesar 6,84 Ton/Ha/MT dan Efisiensi (R/C) usahatani padi sistem tanam jajar legowo sebesar 1,51 lebih kecil dibandingkan efisiensi usahatani padi sistem tanam tegel sebesar 2,37. Berdasarkan nilai efisiensi R/C ratio usahatani padi sistem tanam tegel lebih layak diusahakan dibandingkan sistem tanam jajar legowo karena memiliki nilai R/C ratio lebih besar.
Hasil analisis BEP menunjukkan bahwa titik impas produksi atau BEP Volume pada usahatani padi sistem tanam jajar legowo sebesar 28 kuintal lebih kecil dibandingkan BEP volume usahatani padi sistem tanam tegel sebesar 29 kuintal, dan BEP harga pada usahatani padi sistem tanam jajar legowo sebesar Rp 305.261/Kw lebih besar dibandingkan BEP harga usahatani padi sistem tanam tegel sebesar Rp 194.439/Kw.
Hasil analisis Independent t-test menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan secara signifikan (nyata) antara pendapatan, produktivitas, efisiensi, dan BEP usahatani padi sistem tanam jajar legowo dengan usahatani padi sistem tanam tegel yang dibuktikan dengan hasil analisis uji beda rata-rata (Independent t-tes) yaitu memiliki nilai sig. (0,00) < 0,05.
Saran yang peneliti sampaikan adalah perlunya memberikan perlakuan pemupukan yang seimbang dengan menambahkan pupuk organic untuk memaksimalkan hasil produksi terutama pada usahatani padi sistem tanam jajar legowo serta diperlukan suatu pengendalian hama tikus yang efektif guna untuk mengurangi resiko kerusakan pada tanaman.
Kata Kunci : Studi Komparatif, Usahatani Padi, Sistem Tanam Jajar Legowo, Tegel, Desa Wisata Sidorejo Indah (Dewi Sri)