Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Gaya Kognitif Pada Materi Aritmatika Sosial Kelas VII SMPN 5 Probolinggo
Abstract
Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah matematis merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran matematika yang harus dimiliki oleh peserta didik. Setiap peserta didik memiliki cara yang berbeda dalam suatu proses pembelajaran. Cara yang berbeda dari peserta didik dapat dikarenakan perbedaan gaya kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah matematis peserta didik dengan gaya kognitif Field Independent (FI) dalam menyelesaikan soal Aritmatika Sosial kelas VII SMPN 5 Probolinggo; 2) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah matematis peserta didik dengan gaya kognitif Field Dependent (FD) dalam menyelesaikan soal Aritmatika Sosial kelas VII SMPN 5 Probolinggo; dan 3) mendeskripsikan tingkat berpikir kritis dan pemecahan masalah matematis peserta didik dengan gaya kognitif Field Indpendent (FI) dan Field Dependent (FD) dalam menyelesaikan soal Aritmatika Sosial kelas VII SMPN 5 Probolinggo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VII-B di SMP Negeri 5 Probolinggo tahun ajaran 2021/2022 dengan jumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah soal tes gaya kognitif, soal tes kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah matematis dan pedoman wawancara. Subjek penelitian terdiri dari 4 peserta didik yang dipilih berdasarkan hasil tes gaya kognitif. 4 peserta didik terdiri dari 2 peserta didik dengan gaya kognitif Field Independent (FI) dan 2 peserta didik dengan gaya kognitif Field Dependent (FD). Validasi data yang digunakan adalah triangulasi teknik untuk menguji keabsahan/validitas data.
Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa: 1) S1 dan S2 mampu memenuhi tiga indikator berpikir kritis yaitu interpretasi, evaluasi, dan inferensi. S1 dan S2 mampu memenuhi tiga indikator pemecahan masalah matematis yaitu memahami masalah, membuat rencana pemecahan, dan melaksanakan rencana pemecahan; 2) S3 mampu memenuhi satu indikator berpikir kritis yaitu evaluasi, sedangkan S4 mampu memenuhi dua indikator dari empat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi dan evaluasi. S3 mampu memenuhi satu indikator pemecahan masalah matematis yaitu melaksanakan rencana pemecahan, S4 mampu memenuhi dua indikator pemecahan masalah matematis yaitu memahami masalah dan melaksanakan rencana pemecahan; 3) Peserta didik bergaya kognitif FI, yaitu S1 & S2 memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah matematis kategori tinggi. Skor S1 dan S2 yakni 75 pada berpikir kritis dan 83 untuk S1 dan 87,5 untuk S2 pada kemampuan pemecahan masalah matematis. Peserta didik dengan gaya kognitif Field Dependent (FD), yakni S3 memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah matematis kategori rendah dengan skor 37,5 dan 50. S4 memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah matematis kategori sedang dengan skor 40 dan 75.
Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Gaya Kognitif Field Independent (FI) dan Field Dependent (FD), Materi Aritmatika Sosial