Analisis Berpikir Kritis Ditinjau dari Gaya Kognitif Sistematis dan Intuitif pada Materi Fungsi Kelas VII SMP Negeri 2 Anjatan Kabupaten Indramayu
Abstract
Kemampuan berpikir kritis merupakan sebuah kemampuan yang sangat penting dimiliki oleh setiap peserta didik. Hal ini dikarenakan peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan mudah menyelesaikan persoalan matematika. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan gaya kognitif sistematis dan intuitif.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk 1) mendeskripsikan cara yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal berpikir kritis ditinjau dari gaya kognitif sistematis dan intuitif pada materi fungsi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Anjatan Kabupaten Indramayu dan 2) mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kritis ditinjau dari gaya kognitif sistematis dan intuitif pada materi fungsi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Anjatan Kabupaten Indramayu.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VIII A di SMP Negeri 2 Anjatan Kabupaten Indramayu dengan jumlah 30 orang. Adapun prosedur pemilihan subjek dalam penelitian ini diawali dengan memberikan angket CSI pada 30 peserta didik. Dari 30 peserta didik akan dipilih 4 peserta didik yang dijadikan subjek penelitian dengan kategori 2 peserta didik dengan gaya kognitif sistematis dan 2 peserta didik dengan gaya kognitif intuitif. Selanjutnya subjek penelitian diberikan soal tes kemampuan berpikir kritis pada materi fungsi dan pedoman wawancara. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik untuk membandingkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan gaya kognitif sistematis dan intuitif dari hasil tes dan wawancara. Setelah data valid maka dilakukan analisis data untuk memperoleh kesimpulan tingkat berpikir kritis peserta didik dengan kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal kritis pada materi fungsi ditinjau dari gaya kognitif sistematis dan intuitif adalah sebagai berikut. 1) Peserta didik dengan kategori gaya kognitif sistematis pada indikator interpretasi, menuliskan kembali informasi yang diketahui dan ditanyakan dari soal secara rinci dan tepat. Pada indikator analisis, peserta didik menganalisis soal dengan membuat permisalan dan selanjutnya menyusun konsep-konsep yang akan digunakan untuk menjawab soal. Pada indikator evaluasi, peserta didik menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal, lengkap, dan benar dalam melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus subtitusi dan eliminasi. Pada indikator inferensi peserta didik membuat kesimpulan dengan menulis kembali hasil jawaban. 2) Peserta didik dengan kategori gaya kognitif intuitif pada indikator interpretasi, menuliskan kembali dari soal informasi yang diketahui dan ditanya dengan baik dan benar. Pada indikator analisis, peserta didik tidak menganalisis soal dan juga tidak menyusun konsep-konsep untuk menyelesaikan soal. Pada indikator evaluasi, peserta didik menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal dengan menggunakan rumus subtitusi dan eliminasi. Pada indikator inferensi, peserta didik tidak membuat kesimpulan dan tidak menuliskan kembali hasil jawaban yang diperoleh.
Adapun deskripsi tingkat kemampuan berpikir kritis ditinjau dari gaya kognitif sistematis dan intuitif pada materi fungsi kelas VIII A SMP Negeri 2 Anjatan Kabupaten Indramayu sebagai berikut. 1) Siswa dengan gaya kognitif sistematis memperoleh rata-rata dari hasil tes berpikir kritis pada materi fungsi 87,5 dengan kategori berpikir kritis sangat tinggi. 2) Siswa dengan gaya kognitif intuitif memperoleh rata-rata dari hasil tes berpikir kritis pada materi fungsi 56,25 dengan kategori berpikir kritis rendah.
Kata Kunci: Berpikir Kritis, Gaya Kognitif Sistematis-Intuitif, Materi Fungsi