dc.description.abstract | Jagung manis (Zea mays L. saccharata) merupakan salah satu komoditi sayuran yang kaya akan komponen pangan fungsional, termasuk serat pangan yang dibutuhkan oleh tubuh. Produksi jagung manis secara nasional belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, hal ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2019), bahwa impor jagung manis sepanjang tahun 2018 mencapai 737,22 ribu ton. Untuk mengatasi minimnya ketersediaan jagung manis dalam negeri, faktor penting dalam peningkatan produksi jagung manis salah satunya dengan pemupukan.
Pemupukan dilakukan untuk menambah unsur hara yang terkandung di dalam tanah untuk menambah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam rangka meningkatkan pertumbuhan, produksi dan kualitas hasil tanaman. Utomo et al., (2016) berpendapat bahwa pupuk dapat meningkatkan kesuburan tanah karena pupuk lengkap berisi satu atau lebih unsur hara yang berguna dan dapat diserap oleh tanaman. Pupuk yang mengandung unsur hara makro N, P, dan K sangat dibutuhkan oleh tanaman jagung manis. Menurut Hanafiah (2007), unsur K merupakan unsur hara makro kedua setelah N yang paling banyak diserap tanaman. Unsur K dalam tanaman dalam bentuk kation K+. Menurut Rosyidah (2017), pemupukan kalium pada dosis optimum merupakan alternatif lainnya untuk meningkatkan hasil, kualitas dan pengendalian penyakit tanaman yang ramah lingkungan.
Penelitian ini dilakukan di lahan pertanian Jl. Telagawarna Blok E, Tlogomas, Kec. Lowokwaru, Kota Malang pada November 2021 – Maret 2022. Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)sederhana yang terdiri atas 5 macam kombinasi pupuk yaitu D1 = pupuk KNO3 dosis 50 kg Ha-1 K2O, D2 = pupuk KNO3 dosis 100 kg Ha-1 K2O, D3 = pupuk KNO3 dosis 150 kg Ha-1 K2O, D4 = pupuk KNO3 dosis 200 kg Ha-1 K2O, Kontrol = tanpa pemberian pupuk KNO3. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati meliputi berat segar tongkol per tanaman dan per hektar, diameter tongkol, tingkat kekerasan, total padatan terlarut, kadar karbohidrat, dan kadar air.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara beberapa pupuk kalium (KNO3) yang di terapkan dalam uji hasil dan kualitas tanaman jagung manis, perlakuan D3 (150 kg ha-1) memberikan respon terbaik serta efisien dan berbeda nyata dengan kontrol. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa dosis optimum yang diperoleh sebesar 179,04 kg ha-1 dengan produksi maksimum sebesar 42,32 ton ha-1, serta diameter tongkol dan karbohidrat berkorelasi positif sedangkan kadar air berkorelasi negatif terhadap berat segar tongkol per hektar.
Kata Kunci : Dosis Pupuk KNO3, Hasil dan Kualitas, Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. saccharata), Varietas Paragon | en_US |