Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Bawang Daun di Desa Torongrejo (Studi Kasus pada Petani Pengguna Kartutani dan Bukan Pengguna Kartutani)
Abstract
Bawang daun merupakan tanaman hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia. Kota Batu produksi bawang daun dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dapat diketahui dari data BPS produksi bawang daun di Kota Batu pada tahun 2018 mencapai 52.984 Kw, pada tahun 2019 mencapai 63.126 Kw. Semakin meningkatnya jumlah produksi bawang daun disebabkan oleh banyaknya petani yang beralih dari usahatani bawang merah menuju usahatani bawang daun. Usahatani bawang daun dinilai petani lebih menguntungkan dari pada usahatani bawang merah karena pada umumnya petani melakukan usahatani bertujuan untuk mendapatkan keuntungan (Sholihah et al., 2018). Desa Torongrejo merupakan salah satu desa yang telah menerapkan kartu tani, namun belum semua petani memiliki kartu tani. Kartu tani merupakan salah satu penunjang kebutuhan pupuk petani. Dengan adanya kepemilikan kartu tani, petani bisa mendapatkan subsidi pupuk melalui pembelian pupuk dengan harga yang lebih murah, sehingga biaya produksi lebih murah dan menyebabkan pendapatan petani lebih besar. Hal ini beda dengan petani bukan pengguna kartutani yang tidak mendapatkan pupuk bersubsidi sehingga biaya produksi yang dikeluarkan lebih besar daripada petani pengguna kartutani.
Lokasi penelitian ditentukan secara purposive yaitu di desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling dengan penentuan jumlah sample secara purposive atau sengaja peneliti menentukan sampel sebanyak 44 responden yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok 20 responden petani pengguna kartutani dan 24 responden petani bukan pengguna kartutani.
Tujuan penelitian pertama dianalisis menggunakan independent simple t test atau uji beda pendapatan pada petani pengguna kartutani dan petani bukan pengguna kartutani. Sedangkan tujuan penelitian kedua dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan model fungsi produksi Cobb Douglass.
Hasil analisis t test pada uji beda pendapatan menunjukkan nilai P-Value sebesar 0,010 yang artinya nilai tersebut <0,05 sehingga dapat dikatakan signifikan atau terdapat perbedaan pendapatan pada petani pengguna kartutani dan petani bukan pengguna kartutani.
Hasil analisis regresi linier berganda pada fungsi produksi model Cobb Douglass menunjukkan dari 7 variabel yang diduga mempengaruhi produksi bawang daun diperoleh 5 variabel yang mempengaruhi produksi bawang daun, yaitu: bibit signifikan dengan taraf kepercayaan 95%, urea signifikan dengan taraf kepercayaan 95%, za signifikan dengan taraf 95%, pupuk kandang signifikan dengan taraf 90%, serta variabel dummy (pengguna kartu tani =1, bukan pengguna kartutani = 0) signifikan dengan taraf kepercayaan 95%.
Saran dari penelitian ini adalah diharapkan untuk petani yang belum memiliki kartutani dapat memanfaatkan fasilitas pemerintah melalui program kartutani dengan bergabung kelompoktani sehingga dapat mengoptimalkan pendapatan dalam usahatani, Kepada pihak pemerintah diharapkan dapat mensosialisasikan kembali manfaat kartutani kepada petani, serta dapat membuat kebijakan yang lebih mudah dipahami oleh petani agar petani merasa tidak kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi.
Kata Kunci : Analisis, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Produksi Bawang Daun, Desa Torongrejo, Petani Pengguna Kartutani dan Bukan Pengguna Kartutani