Analisis Kemampuan Literasi Numerasi dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Menyelesaikan Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Ditinjau dari Kecerdasan Logis-Matematis Peserta Didik Kelas VIII MTsN 4 Jembrana
Abstract
Dalam Pembelajaran matematika, kecerdasan logis-matematis menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi numerasi dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan terhadap guru matematika di MTsN 4 Jembrana, diperoleh bahwa peserta didik masih kurang mampu mengaitkan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan peserta didik belum mampu dalam memahami dan menyelesaikan soal matematika dengan soal level tinggi atau HOTS meskipun ketika dalam pembelajaran sehari-hari guru berusaha memberikan beberapa soal HOTS dalam latihan soal-soal. Hal ini juga dikarenakan kurangnya minat peserta didik dalam membaca soal bentuk cerita yang terlalu panjang.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan literasi numerasi dan kemampuan berpikir tingkat tinggi serta mendeskripsikan tingkat kemampuan literasi numerasi dan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik dalam menyelesaikan soal AKM yang ditinjau dari kecerdasan logis-matematis. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII MTsN 4 Jembrana yang telah melaksanakan simulasi AKM. Penentuan subjek penelitian didasarkan pada tipe kecerdasan logis-matematis kategori tinggi, sedang, dan rendah dengan pengklasifikasian berdasarkan hasil angket kecerdasan logis-matematis yang diberikan kepada 30 peserta didik. Dari hasil angket diambil 3 subjek yang mewakili masing-masing kategori kecerdasan logis-matematis untuk diberikan soal tes uraian yang diadaptasi dari soal AKM. Kemudian dilanjutkan dengan wawancara secara semi struktur untuk memperoleh data tambahan yang tidak tampak pada hasil tes. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes dan wawancara. Dalam penelitian ini validasi data menggunakan triangulasi teknik untuk menguji validitas/kredibilitas data dengan membandingkan data kemampuan literasi numerasi dan kemampuan berpikir tingkat tinggi dari hasil tes dengan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan yaitu: (1) kemampuan literasi numerasi peserta didik sebagai berikut: a) subjek KC dengan tipe kecerdasan logis-matematis kategori tinggi mampu memenuhi indikator penalaran; b) subjek SSA dengan tipe kecerdasan logis-matematis kategori sedang mampu memenuhi tahap penerapan; c) subjek HF dengan tipe kecerdasan logis-matematis kategori rendah mampu memenuhi tahap pemahaman. (2) kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik sebagai berikut: a) subjek KC dengan tipe kecerdasan logis-matematis kategori tinggi memenuhi tahap kreasi (C6); b) subjek SSA dengan tipe kecerdasan logis-matematis kategori sedang memenuhi tahap evaluasi (C5); c) subjek HF dengan tipe kecerdasan logis-matematis kategori rendah masih belum memenuhi tahap menganalisis (C3); (3) Tingkat kemampuan literasi numerasi peserta didik sebagai berikut: a) Peserta didik yang berada pada tingkat mahir yaitu 3 peserta didik dengan presentase 10%; b) Peserta didik yang berada pada tingkat cakap yaitu 11 peserta didik dengan presentase 36,7%; c) Peserta didik yang berada pada tingkat mahir yaitu 14 peserta didik dengan presentase 46,6%; d) Peserta didik yang berada pada tingkat PIK yaitu 2 peserta didik dengan presentase 6,7%. (4) Tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik sebagai berikut: a) Peserta didik yang memiliki kemampuan HOTS 2 peserta didik dengan dengan presentase 6,7%; b) Peserta didik yang memiliki kemampuan MOTS yaitu 4 peserta didik dengan dengan presentase 13,3%; c) Peserta didik yang memiliki kemampuan LOTS yaitu 24 peserta didik dengan dengan presentase 80%.
Kata Kunci: Analisis, Kemampuan Literasi Numerasi, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Kecerdasan Logis-Matematis.