dc.description.abstract | Akhir-akhir ini dunia Peternakan Indonesia diguncang dengan
penyakit yang menyerang sapi perah yaitu Foot and Mouth Disease
(FMD) atau yang dikenal dengan Penyakit Mulut dan Kuku. Penyakit ini
juga dapat menyerang bagian ambing sapi sehingga angka kasus mastitis
pada penyakit ini sangat tinggi. Pendapatan, peternak akan mengalami
kerugian dikarenakan produksi susu akan lebih turun dibandingkan
sebelum sapi terjangkit mastitis. Kerugian ekonomi ini cukup besar karena
berhubungan langsung dengan jumlah produksi susu dan tingkat
pendapatan peternak.
Metode penelitian ini adalah Studi Kasus. Sampel yang
digunakan adalah peternak yang ada di Dusun Torong Rejo Desa Ngabab
Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Jumlah peternak sapi perah
berkisar 69 peternak dengan jumlah populasi sapi induk mencapai 69
ekor. Statistik yang digunakan Penelitian ini adalah korelasi sederhana.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel skor
mastitis sub klinis sapi perah selama masa pemulihan PMK dengan angka
Day in milk (DIM), bulan laktasi dan pendapatan peternak sapi perah.
Hasil menunjukan bahwa tidak ada korelasi antara variabel skor
mastitis sub klinis dengan day in milk dengan nilai (sig 2 tailed 0,924 > α
0,05). Adanya korelasi antara skor mastitis sub klinis dengan bulan laktasi
dengan nilai (sig 2 tailed 0,000 < α (0,05). Adanya korelasi antara skor
mastitis sub klinis dengan pendapatan peternak sapi perah dengan nilai
(sig 2 tailed 0,002 < α 0,01). Nilai regresi pada skor mastitis dan bulan
laktasi menunjukan t hitung< t tabel (0,700 < 1,670). Artinya skor mastitis sub
klinis tidak berpengaruh signifikan terhadap bulan laktasi. Nilai regresi
pada skor mastitis dan pendapatan peternak menunjukan t hitung> t tabel
(3,261 < 1,670). Artinya skor mastitis sub klinis berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan peternak. Strategi dalam menurunkan skor mastitis
sub klinis adalah dengan menggunakan celup putting, injeksi intra mamae,
injeksi intra mamae saat masa kering dan menggunakan kipas kandang.
Dalam pemerahan juga diperlukan kebersihan baik alat, kandang maupun
ternak dan pemerahan juga harus tuntas serta posisi pemerah harus
selalu dapat berubah-ubah | en_US |