Show simple item record

dc.contributor.authorCahyo, Yustian Dwi
dc.date.accessioned2023-03-09T02:28:46Z
dc.date.available2023-03-09T02:28:46Z
dc.date.issued2023-01-23
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/6730
dc.description.abstractAkhir-akhir ini dunia Peternakan Indonesia diguncang dengan penyakit yang menyerang sapi perah yaitu Foot and Mouth Disease (FMD) atau yang dikenal dengan Penyakit Mulut dan Kuku. Penyakit ini juga dapat menyerang bagian ambing sapi sehingga angka kasus mastitis pada penyakit ini sangat tinggi. Pendapatan, peternak akan mengalami kerugian dikarenakan produksi susu akan lebih turun dibandingkan sebelum sapi terjangkit mastitis. Kerugian ekonomi ini cukup besar karena berhubungan langsung dengan jumlah produksi susu dan tingkat pendapatan peternak. Metode penelitian ini adalah Studi Kasus. Sampel yang digunakan adalah peternak yang ada di Dusun Torong Rejo Desa Ngabab Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Jumlah peternak sapi perah berkisar 69 peternak dengan jumlah populasi sapi induk mencapai 69 ekor. Statistik yang digunakan Penelitian ini adalah korelasi sederhana. Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel skor mastitis sub klinis sapi perah selama masa pemulihan PMK dengan angka Day in milk (DIM), bulan laktasi dan pendapatan peternak sapi perah. Hasil menunjukan bahwa tidak ada korelasi antara variabel skor mastitis sub klinis dengan day in milk dengan nilai (sig 2 tailed 0,924 > α 0,05). Adanya korelasi antara skor mastitis sub klinis dengan bulan laktasi dengan nilai (sig 2 tailed 0,000 < α (0,05). Adanya korelasi antara skor mastitis sub klinis dengan pendapatan peternak sapi perah dengan nilai (sig 2 tailed 0,002 < α 0,01). Nilai regresi pada skor mastitis dan bulan laktasi menunjukan t hitung< t tabel (0,700 < 1,670). Artinya skor mastitis sub klinis tidak berpengaruh signifikan terhadap bulan laktasi. Nilai regresi pada skor mastitis dan pendapatan peternak menunjukan t hitung> t tabel (3,261 < 1,670). Artinya skor mastitis sub klinis berpengaruh signifikan terhadap pendapatan peternak. Strategi dalam menurunkan skor mastitis sub klinis adalah dengan menggunakan celup putting, injeksi intra mamae, injeksi intra mamae saat masa kering dan menggunakan kipas kandang. Dalam pemerahan juga diperlukan kebersihan baik alat, kandang maupun ternak dan pemerahan juga harus tuntas serta posisi pemerah harus selalu dapat berubah-ubahen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectMastitis Sub Klinisen_US
dc.subjectDay in Milken_US
dc.titleEvaluasi Mastitis Sub Klinis Selama Masa Penyembuhan Penyakit Mulut Dan Kuku Terhadap Day In Milk Dan Pendapatan Peternak Sapi Perah Di Dusun Torong Rejoen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record