Analisis Kemampuan Literasi Matematika Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Bantarkawung dalam Menyelesaikan Soal Berorientasi PISA Ditinjau dari Kecerdasan Logis-Matematis dan Gaya Kognitif
Abstract
Proses pembelajaran di SMAN 1 Bantarkawung, Brebes, belum menerapkan literasi matematika sehingga pengaplikasian matematika pada bidang lain di kehidupan nyata masih sangat minim. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Gilang selaku salah satu guru matematika di kelas X, bahwa kemampuan literasi matematika yang dimiliki peserta didik berbeda-beda namun sebagian besar masih rendah. Hal tersebut karena peserta didik masih asing dengan penilaian PISA dan belum terbiasa menghadapi soal-soal tingkat tinggi yang digunakan dalam penilaian tersebut. Selain itu, perbedaan tingkat kecerdasan logis-matematis dan gaya kognitif yang dimiliki juga berpengaruh pada kemampuan literasi matematika.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika peserta didik dalam menyelesaikan soal berorientasi PISA yang ditinjau dari kecerdasan logis-matematis dan gaya kognitif. (2) Untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan literasi matematika peserta didik dalam meyelesaikan soal berorientasi PISA yang ditinjau dari kecerdasan logis-matematis dan gaya kognitif.
Penelitan ini menggunakan pendekatan kualitatis dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIPA 1 SMAN 1 Bantarkawung dengan jumlah peserta didik sebanyak 30. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket, tes, dan wawancara. Angket kecerdasan logis-matematis dan tes gaya kognitif, dan tes kemampuan literasi matematika diberikan kepada 30 peserta didik. Kemudian peserta didik dikelompokkan sesuai tingkat kecerdasan logis-matematis dan jenis gaya kognitif. Dipilih peserta didik pada tingkat kecerdasan logis-matematis tinggi dengan jenis gaya kognitif FI, tingkat kecerdasan logis-matematis sedang dengan jenis gaya kognitif FI dan FD, dan tingkat kecerdasan logis-matematis rendah dengan jenis gaya kognitif FI dan FD. Sehingga jumlah subjek penelitian terdapat 5 peserta didik, yang selanjutnya dilakukan sesi wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) kemampuan literasi matematika peserta didik ditinjau dari kecerdasan logis-matematis dan gaya kognitif yaitu (a) subjek DANF dapat memenuhi seluruh indikator pada level 1, 2, dan 3, sebagian besar indikator pada level 4, dan sebagian kecil indikator pada level 5 dan 6, sehingga memiliki kemampuan literasi matematika pada level 4. (b) Subjek TRTA dapat memenuhi seluruh indikator pada level 1, 2, dan 3, serta sebagian kecil indikator pada level 4, 5, dan 6, sehingga memiliki kemampuan literasi matematika pada level 3. (c) Subjek SN dapat memenuhi seluruh indikator pada level 1, sebagian besar indikator pada level 2 dan 3, serta sebagian kecil indikator pada level 4, 5, dan 6, sehingga memiliki kemampuan literasi matematika pada level 3. (d) Subjek RHM dapat memenuhi sebagian besar indikator pada level 1, 2, dan 3, serta seagian kecil indikator pada level 4, 5, dan 6, sehingga memiliki kemampuan literasi matematika pada level 3. (e) Subjek MAIS dapat memenuhi sebagian besar indikator pada level 1, semua indikator pada level 2, dan sebagian kecil indikator pada level 3, 4, 5, dan 6, sehingga memiliki kemampuan literasi matematika pada level 2. (2) Tingkat kemampuan literasi matematika ditinjau dari kecerdasan logis-matematis dan gaya kognitif yaitu: (a) Peserta didik yang memiliki kemampuan literasi matematika pada level 4 hanya dimiliki oleh peserta didik pada kecerdasan logis-matematis tinggi dengan gaya kognitif field independent. (b) Kemampuan literasi matematika pada level 3 didominasi oleh peserta didik pada tingkat kecerdasan logis-matematis sedang dengan gaya kognitif field independent. (c) Peserta didik pada kecerdasan logis-matematis rendah dengan gaya kognitif field independent mampu mencapai level 3 kemampuan literasi matematika. (d) Peserta didik pada kecerdasan logis-matematis rendah dengan gaya kognitif field dependent hanya mampu mencapai level 2 kemampuan literasi matematika.
Kata Kunci: Kemampuan Literasi Matematika, Soal Berorientasi PISA, Kecerdasan Logis-Matematis, Gaya Kognitif