dc.description.abstract | Sawi hijau merupakan komoditi yang memiliki nilai komersial dan prospek yang tinggi. Permintaan pasar semakin meningkat tidak sejalan dengan hasil produksi tanaman sawi yang masih rendah. Rendahnya produksi sawi hijau dapat terjadi karena penggunaan pupuk kimia secara terus menerus, dan menurunnya luas lahan produksi akibat alih fungsi lahan. Upaya yang dilakukan adalah pemanfaatan lahan sempit rooftop di daerah perkotan sebagai tempat budidaya sawi di tambah penggunan pupuk organik yaitu kandang sapi yang mengandung unsur hara makro dan mikro yang lebih dan dibutuhkan oleh tanaman, serta penambahan POC NASA sebagai pupuk cair tambahan yang dapat mempercepat proses pertumbuhan tanaman, memacu pembungaan, pembuahan, pertumbuhan tunas, meningkatkan hasil tanaman. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada interaksi antara kombinasi dosis pupuk kandang dan POC NASA maupun perlakuan secara terpisah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang sapi dan pupuk organik cair NASA terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.). Hipotesisnya adalah interaksi maupun secara terpisah dosis 75 gr/polybag dan POC NASA 6 ml/L dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Maang dari bulan Juni hingga Juli 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan kontrol, dimana faktor pertama adalah dosis pupuk kandang sapi dengan 3 level yaitu: K1 (75 g/poybag), K2 (150 g/polybag), K3 (225 g/polybag) dan faktor kedua adalah konsentrasi POC NASA terdiri dari 3 level yaitu P1 (3 ml/liter air POC NASA), P2 (6 ml/liter air POC NASA), P3 (9 ml/liter air POC NASA ) total terdapat 10 kombinasi perlakuan dan diulang 3 kali ulangan. Variabel pengamatan yang diamati adalah: tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar konsumsi, bobot segar total, bobot kering total, indeks panen, dan vitamin C. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F taraf 5% (ANOVA). Jika terdapat pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut dengan Dunnet taraf 5% untuk membandingkan perlakuan dengan control dan ujin BNJ 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.
Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah hasil kombinasi perlakuan K3P3 225 g/polibag + POC NASA 9 ml/liter menunjukkan hasil dengan rata-rata tertinggi pada parameter tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot segar ekonomis, bobot kering total, dan indeks panen. Perlakuan K2P2 (150 g/polibag + POC NASA 6 ml/liter) pada parameter vitamin C. Secara terpisah perakuan dosis pupuk kandang sapi K1 (75 g/polybag) menunjukkan hasil rerata tertinggi pada parameter luas daun, K2 (150 g/polybag) pada tinggi tanaman, dan K3 (225 g/polybag) pada bobot segar konsumsi, bobot segar total, bobot kering total, dan indeks panen. Pada perlakuan POC NASA P3 (9 ml/liter air) menunjukkan rerata lebih tinggi dibanding perlakuan lain pada parameter tinggi tanaman, luas daun, bobot segar konsumsi, bobot segar total, bobot kering total, dan indeks panen. Saran pada penelitian selanjutnya budidaya urban farming dengan memanfaatkan rooftop ditambahi dengan pemberian naungan pada tempat budidaya sawi, dan untuk menghemat biaya pada pengalokasian perlakuan disarankan mengunakan dosis pupuk kandang sedikit (75 gra/polybag dengan POC NASA dosis tinggi 9 ml/L).
Kata Kunci : Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Organik Cair Nasa, Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau (Brassica Juncea L.), Dibudidayakan, Model Rooftop | en_US |