dc.description.abstract | Kentang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak digunakan sebagai sumber karbohidrat. Sejalan dengan program ketahanan pangan dari pemerintah, kentang memiliki peluang untuk dijadikan alternatif diversifikasi pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya interaksi antara perlakuan suhu ruang dan suhu rendah dengan lama waktu penyimpanan 1 hari, 14 hari, 28 hari dan 44 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor. Perlakuan dengan suhu penyimpanan yang terdiri dari dua jenis yaitu : S1 = Penyimpanan pada suhu rendah 12±2 ºC, S2 = Penyimpanan pada suhu ruang 28±2 ºC. Perlakuan lama penyimpanan (P) yang terdiri dari 4 waktu yaitu : P0 = lama penyimpanan 1 hari pertama, P1 = lama penyimpanan 14 hari, P2 = lama penyimpanan 28 hari dan P3 = lama penyimpanan 42 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum tidak ada interaksi yang nyata antara suhu penyimpanan dan lama penyimpanan terhadap susut bobot. Namun secara terpisah berpengaruh nyata pada faktor lama penyimpanan. penyimpanan dengan suhu ruang 28±2℃ menunjukkan susut bobot kentang tertinggi dibandingan dengan suhu rendah 120C. Terdapat interaksi yang nyata antara suhu penyimpanan dan lama penyimpanan terhadap kekerasan umbi. Pada perlakuan P3S2 dimana dengan suhu penyimpanan di suhu rendah 12℃ dan lama penyimpanan 42 hari menunjukkan nilai kekerasan lebih tinggi dibandingkan dengan yang disimpan dalam suhu ruang 28°C. Untuk mempertahankan kualitas umbi kentang harus memperhatikan tempat penyimpanan yang ideal dan lama waktu penyimpanan yang dibatasi agar dapat terhindar dari kerusakan fisiologis umbi kentang.
Kata kunci : Umbi Kentang, Penyimpanan, Suhu, Susut Bobot, Kekerasan Umbi, Rancangan Acak Kelompok | en_US |